Calon Tunggal Panglima: Perebutan Wilayah Ancam Indonesia

Rabu, 01 Juli 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Nasional - Perebutan wilayah ancam negara-negara yang berada di bawah garis ekuator. Tanah di negara ekuator subur dan menyimpan banyak energi.

Menurut calon tunggal Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, hal ini menjadi ancaman tersendiri. Apalagi dipengaruhi ledakan penduduk dunia yang diperkirakan pada tahun 2017 nanti sudah mencapai 8 miliar angkanya. Padahal, kapasitas bumi hanya bisa menampung 3-4 miliar penduduk.

"Saat ini ada 41.095 orang meninggal setiap hari karena kemiskinan dan kelaparan," kata Gatot, saat menyampaikan papara dalam uji kepatutan calon panglima TNI, di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).

Di samping itu, perebutan energi juga mengancam negara-negara di kawasan yang dilalui garis khatulistiwa. Diperkirakan, penggunaan energi nabati pada tahun 2043 meningkat 41 persen.

"Itulah ancaman global, dari sekarang dan ke depan harus mendapat perhatian. Indonesia merupakan sumber pangan, energi dan air, satu lokasi," tandasnya.

Gatot mengingatkan, Indonesia jangan sampai lengah dengan ancaman serius ini. TNI akan berupaya keras menghalau segala ancaman, baik yang tradisional (militer) maupun yang nonmiliter (cyber force) dengan pembinaan teritorial. "Jika kita lengah, tidak peduli jadi ancaman bangsa kita," tandasnya. (mad)

Baca Juga:

Jenderal Gatot Andalkan Google di Fit and Proper Test

Presiden Jokowi Tunjuk Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI

TB Hasanudin: PR Panglima TNI Masih Banyak

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan