'Cakep', Legistor PKS DKI Tolak Vaksin Covid-19 Berbayar Pakai Pantun 'Asam Sulfat'

Senin, 08 Januari 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna Pengucapan Sumpah/Janji sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan 2019-2024 dari Fraksi Gerindra, Fraksi PSI dan Fraksi PKS.

Di tengah rapat, Anggota DPRD DKI Jakarta dari PKS Suhud Alynudin mengajukan interupsi. Rapur tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Rani Mauliani.

Memulai interupsi, Suhud memberikan satu buah pantun. Ia pun mengajak tamu yang hadir untuk bilang 'cakep' agar pantunya bisa semarak.

"Asam sulfat jangan diminum, apalagi diberi ke ibu hamil, sebentar lagi kita hadapi pemilihan umum, mari kita didik rakyat agar lebih terampil," pantun Suhud dalam Paripurna DPRD di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Senin (8/1).

Baca Juga:

Gibran 'Samsul' Jokowi Cetak 2 Gol di Laga Futsal Sarungan Gus se-Jawa

Suhud menyayangkan, keputusan pemerintah yang menarik biaya bagi warga yang ingin vaksinasi COVID-19. Ia pun menolak vaksinasi COVID-19 berbayar per 1 Januari 2024.

"Hal yang ingin saya sampaikan adalah terkait keputusan pemprov dki menerapkan vaksinasi COVID-19 berbayar mulai Januari," ucapnya.

Suhud menilai, COVID-19 ini adalah persoalan wabah pandemi. Jadi, dirinya perpandangan, bahwa tidak layak rakyat menanggung beban tersebut.

Maka seharusnya, ucap dia, beban pandemi ini menjadi tanggung jawab pemerintah yang merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) bahwa ada perlindungan kesehatan untuk rakyat.

"Untuk itu, mewakili konstituen saya, pemilih saya di daerah Cilincing, Koja, Kelapa Gading dan Kepulauan Seribu, saya tidak setuju bahwa diberlalukan vaksin berbayar bagi warga jakarta. karena itu tanggung jawab dari pemerintah," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Airlangga soal Gibran Salah Sebut Asam Sulfat untuk Ibu Hamil

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan