Buntut Pernyataan Diskriminatif, Legislator Gerindra Nuroji Dijatuhi Sanksi oleh MKD
Selasa, 03 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Nuroji, yang mengandung unsur diskriminatif terhadap ras dan etnis dalam rapat kerja bersama Kemenpora di gedung parlemen, beberapa waktu lalu, berbuntut panjang.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menjatuhkan sanksi teguran tertulis kepada Nuroji imbas pernyataannya terkait dengan naturalisasi pemain Timnas sepak bola Indonesia.
Menurut Ketua MKD DPR, Nazaruddin Dek Gam, Nuroji dilaporkan oleh seorang pelajar dan mahasiswa, Yayan Setiadi. Yayan menilai pernyataan Nuroji mengandung unsur pelanggaran etika anggota DPR.
"Teradu yang terhormat Insinyur Haji Nuroji, nomor anggota A-98 dari Fraksi Partai Gerindra, terbukti melanggar kode etik DPR RI dan diberikan sanksi ringan, berupa teguran tertulis, sanksinya teguran tertulis," ujar Nasaruddin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11).
Baca juga:
PSSI: Dulu Ada Naturalisasi, Tapi Masyarakat Tidak Tahu Kualitas
Sementara itu, Wakil Ketua MKD DPR, Agung Widyantoro menyatakan, Nuroji mengakui kesalahannya dalam penggunaan diksi yang tidak bijak.
"Penggunaan diksi dan narasi di mana di dalam konten video itu merasa tidak terlalu bangga dengan kemenangan timnas kita, yang notabene di situ banyak sekali naturalisasi," ungkapnya.
Dijelaskannya, Nuroji membuat diferensiasi yang tidak bijak antara pemain naturalisasi dan pemain asli Indonesia.
"Jadi mencoba untuk membuat diferensiasi ya, perbedaan antara anak kampung sendiri dan juga yang sudah dinaturalisasi," tutur Agung.
Padahal, menurut Agung, naturalisasi merupakan keputusan pemerintah untuk bersama-sama meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.
Baca juga:
Pemain Naturalisasi Vietnam Rafaelson Siap Menjadi Ancaman bagi Lawan di Piala AFF
Selanjutnya, DPR ikut memberikan semangat dan dukungan kepada Timnas agar terus mengharumkan nama bangsa.
"Mestinya bisa menggunakan diksi dan narasi yang lebih bijak, yang tidak justru menjatuhkan atau apa istilahnya karena mereka lagi senang, lagi semangat, jangan menurunkan semangat itu," pungkasnya. (Pon)