Buntut Kasus Pembunuhan Balita, KPAI Minta Orang Tua Awasi Anak-anak Nonton TV
Senin, 09 Maret 2020 -
MerahPutih.com - Kasus pembunuhan balita di Sawah Besar, Jakarta Pusat oleh seorang remaja membuah heboh masyarakat. Kejadian ini terbilang sadis karena korban dimasukkan ke dalam lemari usai dihabisi nyawanya.
Menanggapi insiden memilukan tersebut, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan, adegan yang ditampilkan dalam sebuah film dapat memengaruhi perilaku seorang anak.
Baca Juga
"Anak adalah peniru ulung dari apa yang dia lihat langsung di lingkungannya atau dia lihat melalui tayangan di televisi dan film," kata Retno kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/3)
"Meskipun dampak tayangan tersebut bukanlah faktor tunggal, bisa saja ada faktor lain yang memicu perilaku tersangka," ujar Retno.

Oleh karena itu, Retno menegaskan perlunya pengawasan orangtua terhadap film dan sinetron yang ditonton anak-anak.
"Di sinilah pentingnya para orangtua untuk melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap apa yang ditonton anak-anak mereka, baik melalui televisi maupun aplikasi Youtube, mengingat mayoritas anak sudah memiliki telepon genggam," ungkap Retno.
Sementara, orang tua korban Kartono dan Ratnawati masih terpukul dengan kepergian buah hatinya. Padahal, Putri ketiga tersebut rencananya masuk sekolah tahun ini.
"Kami meminta kepada bapak polisi dan jaksa agar NF dihukum seberat-beratnya karena sudah bunuh anak saya," ungkap Kartono.
Baca Juga
Remaja Bunuh Anak Kecil dan Digambar di Kertas Ternyata Terinspirasi Film Kejahatan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pelaku membunuh korban karena diduga terinspirasi dari sejumlah karakter fiksi horor.
"Semua masih didalami, tapi pengakuan awal tersangka sering nonton film horor Chuky. Dia senang nonton film horor dan itu memang hobinya," katanya.

Coretan tangan tersangka berupa karakter fiksi kartun menjadi petunjuk lain bagi polisi untuk mengungkap bahwa NF adalah pelaku pembunuhan yang sebenarnya.
Tokoh kartun yang tersirat menggunakan pensil pada tumpukan beberapa kertas jenis HVS A4 itu di antaranya adalah The Slender Man. Ada juga beberapa karakter anime perempuan dengan raut wajah yang sedang menangis.
Baca Juga
Polisi telah melibatkan pakar untuk mengungkap keterkaitan coretan gambar yang dibuat tersangka dengan peristiwa pembunuhan korban berinisial APA (5).
"Kenapa ada niat, kami dalami dari berbagai catatan tersangka, ini adalah salah satu tokoh favoritnya, Slender Man, tokoh kartun horor," pungkasnya. (Knu)