Brigjen Rudolf Albert Rodja Resah Terkait Populasi Burung Cenderawasih
Rabu, 27 September 2017 -
MerahPutih.Com - Burung Cenderawasih begitu identik dengan Papua. Sebagai salah satu burung terindah di dunia, Cenderawasih selalu menjadi kebanggaan warga Papua dan Indonesia.
Seiring waktu berjalan populasi burung Cenderawasih ditengarai cenderung menurun. Selain karena habibatnya yang mulai menyempit, faktor manusia juga mempengaruhi populasi Cenderawasih.
Atas dasar itu, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja menginginkan adanya peraturan daerah yang melindungi populasi burung cenderawasih.
"Perlu perlindungan, cenderawasih ini burung emas yang menjadi salah satu identitas Papua," kata Kapolda Brigjen Rudolf Albert Rodja di Manokwari, Rabu (27/9).
Pria yang akrab disapa Rudy Rodja itu mengaku resah terhadap penggunaan burung cenderawasih sebagai atribut kegiatan tari maupun cenderamata bagi para tamu yang berkunjung ke daerah ini.
Menurut mantan Karo Provos Propam Polri ini, penggunaan burung cenderawasih ini yang sudah diawetkan tak perlu lagi dilakukan dan harus diganti dengan burung tiruan.
"Saya kuatir anak cucu kita pada beberapa tahun ke depan hanya bisa mendengar cerita dalam dongeng. Tidak seperti kita saat ini yang masih bisa menyaksikan langsung," ujar pria kelahiran Ende, Flores NTT itu.
Cenderawasih, menurutnya, merupakan salah satu burung kebanggaan Papua dan populasinya harus dijaga agar berkembang biak secara baik.
Brigjen Rudolf Rodja sebagaimana dilansir Antara menyatakan aktifitas perburuan burung tersebut harus dihentikan. Kehadiran peraturan daerah dari pemerintah provinsi Papua Barat dinilai sangat mendukung upaya perlindungan species tersebut.
Burung cenderawasih saat ini masih bisa ditemui di sejumlah daerah Papua Barat seperti Raja Ampat, Teluk Bintuni, Tambrauw dan Maybrat.
Di wilayah Pegunungan Arfak Masyarakat bersama LSM menyiapkan lokasi pemantaun burung tersebut. Lokasi tersebut menjadi salah satu destinasi wisata bagi para wisatawan dari dalam dan luar negeri.(*)