BMKG: Jawa Barat dan Jawa Tengah Berpotensi Banjir Bandang

Rabu, 24 Februari 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) ada sejumlah wilayah yang berpotensi banjir bandang. Perkiraan cuaca ekstrem itu terjadi Rabu (24/2) dan Kamis (25/2) besok.

"Potensi dampak dengan status siaga," ucap BMKG melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/2).

Baca Juga

Ketua DPRD DKI Minta Seluruh Lurah Turun ke Lapangan Tangani Banjir

Wilayah yang berpotensi banjir bandang yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III atau sepuluh hari ke-3 di bulan Februari 2021.

"Yaitu sebagian kecil Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Barat, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua," lanjutnya.

Ilustrasi Banjir Bandang Foto: Igoy El Fitra/Antara
Ilustrasi Banjir Bandang Foto: Igoy El Fitra/Antara

Sedangkan untuk wilayah Jabodetabek, potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksikan dapat terjadi mulai tanggal 24 sampai 27 Februari 2021.

Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam dan dini hari menjelang pagi.

"Potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata," ungkap BMKG.

Dalam rangka mengantisipasi potensi dampak bencana banjir akibat cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek, BMKG berperan aktif bersama BPPT, BNPB, TNI AU, Pemprov DKI dalam kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang sudah mulai dilakukan Hari Minggu, tanggal 21 Februari 2021.

Kegiatan posko TMC dilakukan secara terpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma. Tim personil BMKG yang terlibat langsung dalam kegiatan posko tersebut bertugas memberikan informasi kondisi cuaca terupdate setiap saat yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penyemaian awan.

Kegiatan TMC dilakukan dengan cara melakukan penyemaian garam pada sel-sel awan hujan yang berada di atas Laut Jawa dan Selat Sunda, sehingga diharapakan proses kondensasi dapat berlangsung lebih cepat sehingga hujan dapat turun di Laut Jawa dan Selat Sunda sebelum masuk ke daratan. (Asp)

Baca Juga

Marinir Kawal Pengiriman 11 Truk Bantuan Korban Banjir Bandang di Bekasi dan Karawang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan