Beri Penghargaan untuk Duo 'Nyinyir', Jokowi Dinilai Hormati Lawan Politik

Jumat, 14 Agustus 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Pemberian penghargaan Bintang Mahaputra Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah masih menimbulkan polemik.

Pengamat politok Karyono Wibowo menilai, Presiden Joko Widodo ingin membangun legacy sebagai negarawan yang menghormati kawan dan lawan politik.

Baca Juga

Erick Thohir: Inpres Pelibatan TNI-Polri Bukan untuk Takuti Masyarakat

Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu memisahkan antara urusan politik dengan urusan negara.

"Melalui peristiwa ini Jokowi sedang memberikan contoh agar kita membedakan antara perbedaan pandangan politik dengan urusan negara," jelas Karyono kepada MerahPutih.com di Jakarta, Kamis (13/8).

Direktur Indonesia Public Institute ini melihat, muncul pertanyaan di benak publik sekarang adalah bagaimana sikap Fadli Zon dan Fachri Hamzah setelah mendapat penghargaan prestisius tersebut.

"Fadli Zon dan Fachri Hamzah ini dinilai publik memiliki kemiripan gaya berkomunikasi di ruang publik. Keduanya sama sama suka nyinyir, sama sama memiliki sifat kritis," ungkap Karyono.

"Nah disini perlu diuji, apakah kenyinyiran Fadli dan Fahri ini watak atau sekadar peran. Mungkin waktu yang akan menentukan," tambah Karyono.

Ia menjelaskan, soal sikap kritis, justru baik untuk membangun demokrasi yang sehat. Pemerintahan dalam negara demokrasi perlu check and balances.

Baca Juga

Komnas HAM Minta Presiden dan DPR Hentikan Pembahasan RUU Cipta Kerja

Namun, yang perlu diperbaiki adalah cara-cara kritik yang kerap melampaui makna kritik itu sendiri. Sebab, kritik beda dengan caci maki dan fitnah.

"Maka dari itu, saatnya sekarang merubah paradigma kritik destruktif menjadi kritik konstruktif agar energi demokrasi menjadi positif untuk memajukan bangsa dan negara yang penuh dengan tantangan," tutup Karyono. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan