Beri Penghargaan untuk Duo 'Nyinyir', Jokowi Dinilai Hormati Lawan Politik


Fahri Hamzah, Ahmad Muzani dan Fadli Zon di Istana Negara, Kamis (13/8). Foto: Twitter/@fadlizon
MerahPutih.com - Pemberian penghargaan Bintang Mahaputra Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah masih menimbulkan polemik.
Pengamat politok Karyono Wibowo menilai, Presiden Joko Widodo ingin membangun legacy sebagai negarawan yang menghormati kawan dan lawan politik.
Baca Juga
Erick Thohir: Inpres Pelibatan TNI-Polri Bukan untuk Takuti Masyarakat
Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu memisahkan antara urusan politik dengan urusan negara.
"Melalui peristiwa ini Jokowi sedang memberikan contoh agar kita membedakan antara perbedaan pandangan politik dengan urusan negara," jelas Karyono kepada MerahPutih.com di Jakarta, Kamis (13/8).
[Video] Penjelasan Presiden @jokowi memberikan bintang tanda jasa Bintang Mahaputera Nararya
— FADLI ZON (IG: fadlizon) (@fadlizon) August 13, 2020
kepada sy n bro @Fahrihamzah. pic.twitter.com/RRILYInCvJ
Direktur Indonesia Public Institute ini melihat, muncul pertanyaan di benak publik sekarang adalah bagaimana sikap Fadli Zon dan Fachri Hamzah setelah mendapat penghargaan prestisius tersebut.
"Fadli Zon dan Fachri Hamzah ini dinilai publik memiliki kemiripan gaya berkomunikasi di ruang publik. Keduanya sama sama suka nyinyir, sama sama memiliki sifat kritis," ungkap Karyono.
"Nah disini perlu diuji, apakah kenyinyiran Fadli dan Fahri ini watak atau sekadar peran. Mungkin waktu yang akan menentukan," tambah Karyono.
Ia menjelaskan, soal sikap kritis, justru baik untuk membangun demokrasi yang sehat. Pemerintahan dalam negara demokrasi perlu check and balances.
Baca Juga
Komnas HAM Minta Presiden dan DPR Hentikan Pembahasan RUU Cipta Kerja
Namun, yang perlu diperbaiki adalah cara-cara kritik yang kerap melampaui makna kritik itu sendiri. Sebab, kritik beda dengan caci maki dan fitnah.
"Maka dari itu, saatnya sekarang merubah paradigma kritik destruktif menjadi kritik konstruktif agar energi demokrasi menjadi positif untuk memajukan bangsa dan negara yang penuh dengan tantangan," tutup Karyono. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Amnesti Hasto dan Tom Lembong, Fahri Hamzah: Prabowo Bagus Redam Perpecahan Jelang Kemerdekaan

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Fadli Zon Sebut Jambore Nasional Keris Solo Bagian Pelestarian Budaya, Janjikan Gelontorkan Dana untuk Ajang Serupa
