Bercinta Tetap Bisa Panas Setelah Menopause
Rabu, 09 Februari 2022 -
KENIKMATAN bercinta tidak berhenti karena mengalami menopause. Bercinta tetap bisa panas ketika perempuan berusia 40-50 tahun mengalami kondisi penurunan hormon reproduksi alami ini.
Memang, setelah menopause ovarium berhenti membuat estrogen, yakni hormon seks utama perempuan. Estrogen membuat lapisan Miss V tetap elastis dan lembap. Hormon ini juga meningkatkan libido perempuan.
Baca Juga:
Tanpa estrogen, jaringan Miss V mengalami atrofi, kekeringan, dan membuat gairah menurun. Hasilnya, bercinta akan terasa sakit, bahkan bagian dalam Miss V bisa robek.
"Bagian normal dari penuaan (perempuan) adalah mengalami rasa sakit saat berhubungan seks," kata Dokter Obgyn Lisa M. Valle , DO, direktur medis Pusat Fungsi Seksual perempuan Oasis di Santa Monica, California.
Meski begitu, lanjut Valle, tak semua perempuan mengalami seks menyakitkan setelah menopause. Tanpa rasa takut akan kehamilan, beberapa perempuan malah merasa santai ketika bercinta dengan kondisi ini. Itu berarti, justru perempuan lebih bisa menikmati percintaan di usia yang tak muda lagi.
Selain itu, seperti yang dimuat di laman Health, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk tetap menikmati panasnya hubungan seks ketika menopause, misalnya:
1. Gunakan pelumas

Kekeringan pada Miss V dapat diatasi dengan menggunakan pelembap Miss V yang beredar di pasaran. Gunakan pelumas berbasis air atau silikon. Cukup oleskan pelumas tersebut sebelum memulai pertempuran dengan pasangan.
"Kekeringan Miss V benar-benar dapat diobati," kata Mary Jane Minkin , MD, profesor klinis obgyn di Yale School of Medicine.
2. Perbanyak seks

Tetap hidupkan gairah bercinta walau mengalami menopause. Perbanyak agenda bercinta kamu dengan pasangan. Banyaknya kuantitas seks dapat membantu mencegah jaringan Miss V menipis dan teriritasi. Sebab, gairah menyebabkan peningkatan aliran darah ke alat kelamin yang menjaga jaringan Miss V tetap sehat.
Baca Juga:
3. Bicarakan dengan pasangan

Membicarakan kondisi kamu dengan pasangan akan sangat membantu. Terbuka dengan pasangan bahwa kamu merasakan sakit ketika bercinta akan mengurangi stres dan kecemasan mengenai kondisi kamu.
Tak perlu khawatir juga jika pasangan kamu bukan sosok yang mudah untuk diajak bicara. Dokter Obgyn siap mendengarkan keluh kesah kamu.
"Saya selalu mendorong perempuan untuk memiliki penyedia layanan kesehatan ginekologi yang baik dan tepercaya untuk diajak bicara. Seorang dokter, bidan perawat, atau praktisi perawat dapat menjadi sumber nasihat yang berharga," kata Minkin. (ikh)
Baca Juga: