Berangkat dari Keluhan Warga, Kopdes Merah Putih Metuk Boyolali Buka Klinik Fisioterapi

Selasa, 28 Oktober 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Banyaknya warga berusia paruh baya yang mengeluhkan nyeri pinggang menjadi inspirasi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih (MP) Metuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, untuk membuka lini bisnis klinik fisioterapi. Kini, klinik tersebut menjadi salah satu layanan unggulan di Kopdes MP Metuk.

Manajer Operasional Kopdes MP Metuk, Sumono, menuturkan bahwa gagasan mendirikan klinik fisioterapi muncul setelah para pengurus koperasi aktif mengikuti pertemuan rutin warga di tingkat rukun tetangga (RT).

“Paling tidak ada 26 pertemuan RT yang kami datangi untuk mendengar langsung kebutuhan masyarakat. Inspirasi pembentukan klinik fisioterapi muncul pada pertemuan kesembilan,” kata Sumono kepada wartawan, Senin (27/10).

Menurut pria yang akrab disapa Mono ini, banyak warga mengeluhkan sakit pinggang dan sakit gigi. Dari sinilah muncul ide untuk membuka klinik fisioterapi dan klinik gigi di bawah naungan koperasi.

Baca juga:

Koperasi Merah Putih Bakal Dapat Kucuran Rp 83 Triliun di Tahun 2026

Tantangan selanjutnya adalah menghadirkan tenaga ahli. Mono mengaku teringat pada seorang ahli fisioterapi langganannya ketika masih bekerja di Kota Solo. Ia pun menghubungi ahli tersebut untuk memberikan pelatihan kepada sejumlah pemuda Desa Metuk yang berlatar belakang pendidikan kesehatan.

“Saat kami bekerja di Solo, di samping kantor ada terapi betis. Kami hubungi dan ternyata beliau masih bisa membantu. Kami panggil untuk mengajari anak-anak muda desa, sementara alat-alatnya kami sediakan,” ujarnya.

Selain tenaga fisioterapi, klinik juga merekrut warga setempat yang berprofesi sebagai perawat. “Daripada harus bekerja jauh, perawat tersebut akhirnya bersedia bekerja di klinik,” tambahnya.

Mono mengatakan, sebagian besar pasien klinik fisioterapi adalah warga lanjut usia yang mengeluhkan nyeri pinggang. “Kita berikan terapi sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.

Akses ke fasilitas kesehatan menjadi salah satu alasan klinik ini diminati warga. Pasalnya, jarak dari Desa Metuk ke puskesmas terdekat mencapai sekitar lima kilometer.

Baca juga:

Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Selain klinik fisioterapi, Kopdes MP Metuk juga membuka klinik gigi dengan peralatan lengkap. Saat ini, pihak koperasi sedang mengurus agar layanan tersebut dapat menerima peserta BPJS Kesehatan.

Saat berkunjung ke Kopdes MP Metuk, Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono sempat mencoba langsung fasilitas di klinik gigi tersebut. Ferry mengapresiasi inovasi koperasi ini yang dinilai telah memenuhi bahkan melampaui standar pelayanan desa.

“Koperasi ini bahkan telah melampaui standar. Ada tempat parkir untuk kendaraan dan kegiatan yang sesuai dengan potensi serta kebutuhan masyarakat desa,” kata Ferry.

Kopdes MP Metuk kini berdiri di atas lahan yang memadai dengan bangunan kokoh. Kompleks koperasi tersebut dilengkapi gerai sembako, klinik umum, klinik gigi, apotek desa, gudang, kantor, ruang fisioterapi, ruang konseling, hingga ruang transit. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan