Prabowo Pamer Koperasi Merah Putih di Forum APEC, Contoh Konkret Ekonomi Inklusif
Koperasi Merah Putih Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. ANTARA/Ardiles Leloltery
MerahPutih.com - Presiden Indonesia Prabowo Subianto memamerkan program nasional untuk menciptakan ekonomi inklusif dalam forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10).
Prabowo menekankan Indonesia tengah mendorong pemberdayaan UMKM dan membangun ribuan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh pelosok tanah air.
"Di Indonesia, kami memberdayakan UMKM, membangun ribuan koperasi, dan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki peran lebih besar dalam perekonomian," kata Prabowo, dikutip dari rilis resmi tim kepresidenan yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/11).
Baca juga:
Prabowo Ajak APEC Lawan Serakahnomics, Dorong Ekonomi Inklusif-Multilateral
Prinsip APEC Inklusif dan Adil
Dalam forum itu, Prabowo kembali menegaskan APEC sejak awal berdiri atas prinsip pertumbuhan ekonomi inklusif dan kerja sama antarnegara.
Oleh karenanya, Kepala Negara menekankan misi utama APEC untuk memfasilitasi perdagangan bebas harus berlandaskan keadilan dan kesetaraan.
Untuk itu, Prabowo juga mengingatkan agar negara-negara anggota tidak membiarkan perpecahan merusak stabilitas yang menopang pertumbuhan ekonomi global.
Baca juga:
"Peran dan misi utama APEC adalah memfasilitasi perdagangan bebas, investasi, serta kerja sama multilateral berdasarkan rasa kebersamaan di seluruh kawasan kita," tutur orang nomor satu di Indonesia itu.
Komitmen Indonesia Terhadap Aturan WTO
Lebih jauh, Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai pusatnya.
"Indonesia berkomitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan, dengan WTO sebagai intinya, demi memastikan setiap pihak dapat bersaing secara setara," ucapnya.
Baca juga:
Bicara di Forum APEC, Prabowo Akui Indonesia Tiap Tahun Rugi Rp 133 Triliun Gara-Gara Judol
Presiden Indonesia menutup pidatonya dengan menekankan inklusivitas dan keberlanjutan harus menjadi pedoman bersama dalam pembangunan ekonomi global. Menurutnya, pertumbuhan yang tidak inklusif hanya akan melahirkan ketimpangan dan potensi konflik.
"Pertumbuhan yang menyingkirkan adalah pertumbuhan yang memecah belah. Perpecahan menciptakan ketidakstabilan, dan ketidakstabilan tidak akan kondusif bagi perdamaian dan kemakmuran," tandas Prabowo. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Prabowo Pamer Koperasi Merah Putih di Forum APEC, Contoh Konkret Ekonomi Inklusif
Prabowo Ajak APEC Lawan Serakahnomics, Dorong Ekonomi Inklusif-Multilateral
Prabowo Puji K-Pop Sukses Taklukan Dunia, Presiden Korsel Tertawa Tepuk Tangan
Bicara di Forum APEC, Prabowo Akui Indonesia Tiap Tahun Rugi Rp 133 Triliun Gara-Gara Judol
Dari APEC 2025, Prabowo Tegaskan Selandia Baru Sahabat Mitra Strategis RI
Kebutuhan terhadap Dokter dan Dokter Gigi, Prabowo Ingin Kirim Lebih Banyak Mahasiswa ke Selandia Baru
Ingin Tambah Sekolah dan Kursus Bahasa Inggris untuk Pekerja, Prabowo Minta Tenaga Pengajar Selandia Baru
Lagi Wamil, Cha Eun-woo Tampil Spesial Jadi Pembawa Acara Jamuan Makan Malam APEC
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial