Bentrok TNI-Polri di Wamena, Pangdam Luruskan Makna Sesungguhnya Jiwa Korsa
Selasa, 05 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menepis anggapan aksi penyerangan sekelompok prajurit Yonif 756/WMS ke Markas Polres Jayawijaya di Wamena sebagai bentuk perwujudan jiwa korsa.
"TNI tidak mengenal jiwa korsa yang seperti itu," kata Mayjen Izak, kepada awak media saat ditemui di sela-sela Rapim Kodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Selasa (5/3).
Baca Juga:
Dalam kesempatan itu, Izak meluruskan apa yang dimaksud dengan jiwa korsa itu sesungguhnya. "Jiwa korsa itu adalah jiwa satuan untuk membawa nama baik satuan dan bukan saat melakukan pelanggaran," papar dia.
Lebih jauh, Pangdam menjelaskan lima prajurit sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus insiden penyerangan terhadap Polres Jayawijaya.
"Memang benar dari 21 prajurit Yonif 756/WMS setelah dilakukan pemeriksaan oleh POM, tercatat lima orang ditetapkan sebagai tersangka," tandas perwira tinggi TNI AD dengan pangkat jenderal bintang dua itu.
Baca Juga:
Pangdam Benarkan 5 Prajurit TNI Tersangka Penyerangan Polres Jayawijaya
Untuk diketahui, kasus penyerangan Markas Polres Jayawijaya terjadi Sabtu (1/3) malam hingga merusak kaca jendela di SPKT Polres Jayawijaya serta beberapa ruangan.
Dalam penyerangan itu, sekelompok anggota TNI yang datang membawa senjata tajam dan senjata api mendatangi Mapolres Jayawijaya dan merusak ruang SPKT, ruang Sipropam, serta ruang Lantas.
Dilansir dari Antara, insiden penyerangan yang dilakukan sejumlah aparat TNI itu berawal dari kesalahpahaman yang terjadi di lapangan futsal Wamena. Yonif 756/WMS bermarkas sama dengan Polres Jayawijaya di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. (*)
Baca Juga: