Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza
Selasa, 23 September 2025 -
MERAHPUTIH.COM — RIBUAN warga Italia turun ke jalan di kota-kota seluruh negeri, Senin (22/9). Aksi solidaritas yang dikoordinasikan serikat pekerja itu ditujukan memberikan dukungan bagi Palestina. Namun, bentrok mewarnai aksi tersebut.
Milan dan Roma menjadi lokasi dengan massa terbesar. Ketegangan pecah di sekitar stasiun pusat Milan. Sekitar 60 polisi dilaporkan terluka.
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, yang mendapat kritik dari lawan politiknya atas sikapnya terkait dengan Gaza, mengecam insiden di Milan itu sebagai hal yang memalukan. Meski ia semakin kritis terhadap serangan Israel di Gaza, Meloni tidak setgas Prancis yang memutuskan secara resmi mengakui Negara Palestina.
Seperti dilansir BBC, pemerintahan Meloni baru-baru ini menyatakan bahwa pengakuan negara yang belum ada bisa menjadi kontraproduktif. Namun, ia membuat marah lawan politik dari kubu kiri karena tidak menjelaskan posisinya terkait dengan Israel di parlemen.
Saat Inggris, Kanada, dan Australia mengumumkan pengakuan mereka terhadap Negara Palestina pada Minggu (20/9), pemimpin Partai Demokrat Italia Elly Schlein mengeluhkan bahwa sang perdana menteri justru tampil dalam wawancara santai di TV nasional Rai tentang makanan favoritnya bersama kakek-neneknya.
Baca juga:
Pengakuan terhadap Negara Palestina Meluas, ini Maknanya bagi Rakyat Negeri itu dan Israel
Aksi mogok pada Senin itu menyatukan guru, pekerja pelabuhan, dan mahasiswa di hingga 80 kota di seluruh negeri.
Aksi itu menyebabkan gangguan luas pada transportasi umum serta pelabuhan besar di Livorno dan Genoa. Salah satu jalur metro utama di Milan ditutup dan mahasiswa universitas di Turin serta Bologna memblokade akses ke ruang kuliah.
Protes lebih lanjut juga berlangsung di Florence, Bari, dan Palermo di Sisilia. Para pemogok membawa slogan bertuliskan ‘Bebaskan Palestina’ dan ‘Mari blokir semuanya’.
Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron menggambarkan keputusan negaranya pada Senin (22/9) malam sebagai sebuah keharusan. Prancis menyusul langkah Inggris, Kanada, dan Australia. Dalam pernyataannya, Macron mengatakan langkahnya akan menjadi awal dari proses politik serta rencana perdamaian dan keamanan bagi semua orang.
Paris mengatakan didukung negara-negara lain, termasuk Belgia, Malta, dan Luksemburg. Namun, dua kekuatan besar Eropa lainnya di G7, Italia dan Jerman, belum mengikuti langkah tersebut.
Sejumlah negara Eropa lainnya telah mengakui Negara Palestina, termasuk Spanyol dan Norwegia pada tahun lalu.(dwi)
Baca juga:
Prancis Resmi Akui Negara Palestina, Tegaskan tak Ada Pembenaran untuk Perang di Gaza