Belajar Mengatur Waktu Saat Ngilmu di Negeri Aing Belum Tatap Muka
Selasa, 27 Juli 2021 -
TIDUR, makan, buka sosial media, nonton netflix, dan ulangi kembali setiap hari. Begitu kebiasaan hampir setiap orang di masa PPKM Darurat. Mungkin bila pelajar dan mahasiswa ditambah tugas, dan orang kantoran ditambah kerja. Sisanya, sama saja, lebih banyak istirahat dan cari hiburan di rumah lewat sosial media.
Di sisi lain, mata menjadi sulit untuk terpejam di sepanjang malam. Tubuh baru terasa lelah saat jam menunjukkan pukul 12 siang. Setelah makan siang, hal selanjutnya mungkin dilakukan tak lain tidur siang karena malamnya kurang tidur.
Baca juga:
Tanpa disadari, kebiasaan begadang dan tidur di pagi atau siang hari mulai terjadi pada tiap orang di tengah situasi pandemi.
Alhasil, bukan hanya kesehatan saja mulai menurun, tugas dan jadwal lain menumpuk di depan mata, tanpa tau kapan akan selesai. Sebab, berat rasanya meninggalkan kasur seakan tak merelakan tubuh untuk bangun dan memulai aktivitas.

Menurut WHO, 31% individu berusia 15 tahun ke atas tidak aktif secara fisik saat masa pandemi. Hal ini tentunya dapat menimbulkan permasalahan kesehatan seperti diabetes, obesitas, hingga kanker.
Di sisi lain, aspek atmosfer rumah kurang mendukung mood juga menjadi salah satu penyebab tugas tak kunjung terselesaikan. Ditambah lagi dengan besarnya tuntutan tugas dirasa lebih banyak dan berat di masa pandemi seakan menimbulkan tekanan tersendiri saat mengerjakannya.
Baca juga:
Tak jarang, situasi pandemi dijadikan sebagai tameng paling ampuh untuk menepis segala deadline tugas nan harus segera diselesaikan. Alhasil, tugas baru terselesaikan beberapa hari bahkan beberapa menit sebelum waktu pengumpulan.
Manajemen waktu mungkin bisa mengatasi segala permasalahan di saat situasi pandemi. Dengan mengatur dan memanfaatkan waktu dengan efektif, kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas dalam mengerjakan pekerjaan dan persoalan kehidupan pribadi semakin tinggi.

Mencicil untuk mengerjakan tugas dan aktivitas lain dapat dilakukan untuk meringankan beban. Walaupun sedikit, setidaknya ada kemajuan kecil dibandingkan tidak sama sekali.
Akan lebih baik jika tidak membiarkan tubuh dan pikiran stres. Sebab, selain dapat menghambat segala aktivitas lain karena beban pikiran terlalu banyak, stres juga dapat mempengaruhi imun tubuh sehingga berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Niat diri ingin menyelesaikan tugas sekaligus agar cepat selesai, malah berujung dengan ancaman kesehatan.
Penting membuat perencanaan atau jadwal jelas. Dibutuhkan niat besar untuk terus konsisten mengikuti jadwal telah dirancang. Jadwal penting dibuat sebagai gambaran dan dapat pula dijadikan sebagai penuntun seseorang dalam melakukan aktivitas.
Dengan menentukan jadwal, seseorang memiliki pijakan untuk mulai melakukan segala aktivitas.

Jadwal juga penting untuk mengatur waktu untuk beristirahat dan melakukan hal-hal menyenangkan. Jangan sampai waktu seharusnya digunakan untuk mengisi tenaga terkikis karena terlalu asik mengerjakan tugas.
Selain itu, motivasi juga merupakan salah satu cara dapat dilakukan saat harus mengatur waktu. Saat rasa malas menghalangi seluruh kegiatan untuk menyelesaikan tugas menumpuk, sedikit motivasi dapat menjadi pembakar semangat untuk kembali beraktivitas.
Motivasi tak harus selalu sesuatu besar dan ‘wah’. Hal kecil seperti segera menempelkan tubuh di kasur sedari tadi memanggil untuk datang saja sudah cukup. Hal ini dapat menjadi sebuah motivasi sekaligus penghargaan kepada diri sendiri karena telah berjuang dan dapat menyelesaikan segala tugas. (Cit)
Baca juga: