Bangun Pabrik Pemanis Buatan di Indonesia, Investor Tiongkok Anggarkan US$ 20 Juta

Jumat, 17 Juni 2016 - Ana Amalia

Merahputih Keuangan - Perusahaan Tiongkok yang berasal dari kota Yixing, Provinsi Jiangsu menganggarkan US$ 20 juta (sekitar Rp 278 miliar dengan kurs Rp 13.900 per dolar AS) untuk membangun pabrik pemanis buatan di Indonesia. Saat ini, perusahaan memiliki pabrik di Tiongkok dengan kapasitas produksi 10.000 metrik ton (MT) per tahun.

Dari kapasitas tersebut, setiap tahunnya sekitar 2.000 MT di ekspor ke Indonesia dan total 6.000 MT diekspor ke beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura, kemudian sisanya untuk pasar dunia lainnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa berawal dari sukses mereka memasok pasar di Indonesia, perusahaan berencana untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Perusahaan berminat berinvestasi di Indonesia membangun industri pemanis buatan dengan total rencana investasi sekitar senilai US$ 20 juta dengan kapasitas produksi 4.000 MT per tahun, dan membutuhkan lahan seluas 2,5-3 hektar,” ujar Franky dalam keterangan resmi yang diterima merahputih.com, Jumat (17/6).

Menurut Franky, pabrik yang dibangun di Indonesia akan memenuhi kebutuhan kawasan Asia Tenggara. “Jadi 20% untuk pasar lokal, sementara yang 80% akan di ekspor keluar Indonesia, dipasarkan di negara-negara Asia Tenggara lainnya,” jelasnya.

"saat ini perusahaan sedang dalam tahap mencari lokasi investasi. Ada beberapa alternatif lokasi yang mengemuka, namun perusahaan mengincar beberapa lahan yang ada di Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya. (Abi)

Baca Juga:

>
  • BKPM Dekati Investor dari Australia
  • Bertemu Menteri Denmark, Kepala BKPM Tawarkan Empat Sektor
  • BKPM Apresiasi Perluasan Pabrik Tekstil Jateng Serap 6.000 Tenaga Kerja
  • BKPM: Kebijakan Daerah Harus Pro Investasi
  • Beri Kemudahan Investor Asing, BKPM Luncurkan KLIK
  • Bagikan

    Baca Original Artikel
    Bagikan