Bangun Citra Desa, Telkom University Ajari Warga Bermain Medsos
Minggu, 13 Juni 2021 -
MerahPutih.com - Sedikitnya 200 warga desa atau disebut patriot desa dari 18 kabupaten/kota di Jawa Barat mengikuti pelatihan “Pemanfaatan Digital Storytelling Bagi Kehumasan Patriot Desa Dalam Membangun Citra Desa”. Pelatihan ini mengajarkan para patriot desa memanfaatkan media sosial untuk menarasikan keberhasilan dan potensi desa.
Pelatihan tersebut hasil kerja sama Program Studi Digital Public Relations Telkom University dengan dengan Bidang Kelembagaan Pengembangan dan Partisipasi Masyarakat (KPPM), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPM-Desa) Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:
Batasan Wajar Bermain Media Sosial Menurut Psikolog
Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang juga dosen Prodi Digital PR Telkom University, Hadi Purnama, mengatakan,salah satu tujuan diselenggarakannya pelatihan itu untuk berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman dengan para patriot desa.
"Khususnya terkait pemanfaatan storytelling sebagai salah satu teknik penyampaian pesan komunikasi yang lebih menyentuh hati, menggerakan pikiran dan tentunya memorable melalui berbagai platform media social," kata Hadi Purnama, Sabtu (12/6).
Pelatihan yang berlangsung daring, diharapkan mempu membekali kemampuan para patriot desa menjadi komunikator yang mampu membangun narasi yang baik tentang desanya. Selama ini, lebih dari 5.300 desa yang ada di Jawa Barat minim dengan narasi keberhasilan dan potensinya. Fenomena ini dinilai memprihantinkan.
Padahal, dinamika beragam aktivitas, kerja keras, dan prestasi yang telah ditorehkan warga desa baik di bidang sosial ekonomi maupun lingkungan akan menjadi sumber inspirasi sekaligus kebanggaan bagi seluruh warga Jawa Barat.
Untuk itu diperlukan kemampuan membangun cerita positif melalui teknik storytelling merupakan salah satu hal penting saat ini. Dalam kaitan dengan hal itu, para patriot desa sebagai komunikator yang berada di berbagai pelosok desa di Jawa Barat punya peran strategis membangun narasi positif melalui media sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Lisa Avianty, Kepala Bidang Kelembagaan Pengembangan dan Partisipasi Masyarakat (KPPM) DPM-Desa, memaparkan sejarah terbentuknya program Patriot Desa.
Lisa menegaska, kerja keras Patriot Desa kerap luput dari perhatian banyak pihak mengingat masih minimnya publikasi berbagai keberhasilan dalam melaksanakan berbagai program di pelosok desa.

Kurang terkomunikasikannya kiprah para Patriot Desa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya terkendalanya akses internet, kurangnya kemampuan mengelola media sosial sebagai media komunikasi publik, hingga keterbatasan kemampuan berkomunikasi dengan pendekatan storytelling.
"Dengan segala kendala tadi, kisah kerja keras, aktivitas dan prestasi para Patriot Desa kurang terdengar di tengah masyarakat," katanya.
Melalui pelatihan pemanfaatan storytelling melalui media sosial bagi para patriot Desa yang berperan sekaligus sebagai integrator, akselerator dan komunikator, diharapkan mampu mengungkit kemampuan menjadi pengisah (storyteller) atas keberhasilan di desanya masing-masing.
Kemudian, para Patriot Desa akan menularkan kemampuannya dalam story telling kepada warga desa, sehingga ke depannya warga akan mampu mengisahkan berbagai aktivitas, kerja keras, dan prestasi desa mereka melalui media sosial. (Imanha/JawaBarat)
Baca Juga:
Tangkal Hoaks, Gunakan Media Sosial Tidak Boleh Fanatik