Bamsoet Sebut Prospek Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia Cerah
Sabtu, 30 Maret 2024 -
Merahputih.com - Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo menyatakan, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia mempunyai prospek yang sangat cerah. Terlebih, Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia.
"Sehingga mendukung penuh pengembangan industri kendaraan listrik. Khususnya, dalam pembuatan baterai kendaraan listrik," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (29/3).
Baca juga:
Sejarah Baru, Indonesia Produksi Massal Baterai Kendaraan Listrik Mulai April 2024
Berdasarkan data US Geological Survey diperkirakan cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton. Di mana, sekitar lebih dari 40 persen nikel dunia ada di Indonesia yang tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara.
Sementara, merujuk pada catatan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel dunia pada tahun 2022 diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton, atau meningkat sekitar 21% dari produksi tahun 2021. Dari angka tersebut, 48 persennya atau sekitar 1,6 juta metrik ton adalah produksi Indonesia.
Baca juga:
Bamsoet menegaskan, produksi baterai kendaraan listrik saat ini menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam mewujudkan Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam memproduksi kendaraan listrik.
"Mengingat baterai merupakan komponen kunci untuk kendaraan listrik dan berkontribusi sekitar 25-40 persen dari harga kendaraan listrik," kata Bamsoet.
Baca juga:
Indonesia sendiri ditargetkan akan menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan fokus di hilir. Hal tersebut sejalan dengan target Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mencanangkan pada tahun 2030 nanti Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri 2,5 juta unit motor listrik dan 300 ribu mobil listrik.