Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan Ancam Asian Games

Jumat, 02 Maret 2018 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Greenpeace Indonesia mengingatkan pemerintah akan bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa mengancam kegiatan Asian Games 2018.

Asia Games 2018 akan berlangsung di Palembang, pertengahan Agustus mendatang. Sementara itu, wilayah Sumatera menjadi salah satu wilayah Indonesia yang rawan karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada bulan-bulan itu merupkan musim kemarau.

"Kabut asap menjadi ancaman nyata bagi Asian Games 2018 yang akan digelar di Sumatera Selatan pada Agustus nanti," ujar Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Asep Komarudin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (3/1), dilansir Antara.

Pasalnya, Agustus berada dalam periode musim kemarau. Belajar pada pengalaman karhutla tahun lalu, titik panas (hotspot) dan kebakaran sudah muncul sejak Februari, kemudian meningkat pada musim kemarau pada bulan Mei hingga Oktober.

Pada awal 2018, hotspot terbilang cukup banyak. Catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hotspot di awal 2018 meningkat 20 persen dari awal tahun sebelumnya. Empat provinsi termasuk Sumatera Selatan pun sudah menetapkan status siaga darurat karhutla.

Kondisi bisa mengkhawatirkan jika karhutla terjadi di sebelah timur dan selatan Palembang, dan prakiraan angin pada Agustus mendatang akan bertiup dari arah selatan serta timur menuju ke utara, maka kabut asap berpotensi menyelimuti Kota Palembang sehingga membahayakan kesehatan warga dan peserta Asian Games yang tengah bertanding.

Terhadap ancaman ini, pemerintah pusat dan daerah diharapkan mempunyai langkah-langkah mitigasi.

"Pemerintah juga secara paralel harus menyasar akar permasalahan yaitu menghentikan dan menindak tegas perusahaan-perusahaan yang masih membuka hutan dan lahan gambut," tambah Asep.

Menurut dia, solusi lainnya adalah penerapan transparansi dalam pengelolaan hutan dan lahan, sesuai komitmen Presiden Joko Widodo untuk merealisasikan Kebijakan Satu Peta dan mempermudah akses dokumen perizinan agar publik dapat ikut mengawasi.

"2018 adalah tahun krusial untuk penyelamatan hutan dan gambut yang tersisa. Demi menjaga nama baik Indonesia dalam kegiatan kompetisi olahraga tingkat internasional, pemerintah harus bergerak cepat mengantipasi karhutla, jangan sampai kalah dengan kabut asap," ujar Asep. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan