Bahaya dan Dampak Narkoba Jenis LSD

Jumat, 23 Januari 2015 - Widi Hatmoko

MerahPutih Kesehatan - Kasus tabrakan maut di jalan Arteri Pondok Indah Rabu (20/01) sontak membuat jenis narkotika LSD jadi populer. Pasalnya Christoper Daniel Syarif dalam pemeriksaan, polisi menemukan bahwa mahasiswa sebuah universitas di San Fransisco, Amerika Serikat itu positif memakai LSD. Diduga kuat, dibawah pengaruh LSD, Christopher tak bisa mengendalikan mobilnya sehingga mengakibatkan 4 orag meninggal.

Lysergic Acid Diethylamide, disingkat LSD, ditemukan pada tahun 1938 oleh Albert Hoffman (1906 – 2008), seorang ahli kimia asal Swiss. LSD termasuk dalam jenis golongan psikotropika golongan I yang merupakan obat halusinogen. Ini berarti, pengguna LSD akan mengalami pandangan yang menyimpang dari realitas. Termasuk melihat dan mendengar hal-hal yang tidak ada atau halusinasi yang kuat.

BACA JUGA: Hati-Hati, Film Porno Turunkan Kinerja Otak Anda!

Faktanya LSD relatif bersifat tidak adiktif dan toksisitas rendah. LSD sangat terkenal karena efek psikologisnya yang menyebabkan mata selalu tertutup atau terbuka, perasaan distorsi waktu yakni pengguna menganggap malam seperti siang dan jarak dekat seperti jauh dan sebaliknya, kematian ego, dan pergeseran kognitif yang dalam.

LSD biasa didapat dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar satu per empat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentu kapsul dan tablet.

Narkotika jenis ini sudah beredar di Indonesia sejak tahun 90'an. Perederan LSD masih sangat rahasia dan hanya beredar di kalangan tertentu saja, oleh karena itu penyebarannya masih sulit dilacak.

 

>Berita Lainnya:

Banyak Bekerja, Banyak Minum Alkohol?

Bahayakah Deodorant Bagi Payudara?

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan