Bahas Masalah Ekonomi dan Pembangunan, Prabowo: di Asia Tenggara, Indonesia Tertinggal
Rabu, 21 November 2018 -
MerahPutih.com - Calon presiden dari Koalisi Indonesia Adil Makmur Prabowo Subianto menyampaikan kesenjangan ekstrem masih menjadi tantangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Salah satu masalah yang tengah Indonesia hadapi, kata Prabowo, adalah kesenjangan ekstrem. "Di Indonesia, satu persen populasi menguasai 45,5 persen kekayaan dan sumber daya," kata Prabowo dalam pidatonya pada Forum Ekonomi Indonesia (IEF) di Jakarta, Rabu (21/11).
Situasi demikian, menurut Prabowo, menempatkan Indonesia sebagai negara keempat dengan tingkat kesenjangan tertinggi dunia.
Kesenjangan tinggi, seperti diungkapkan Prabowo, dibuktikan dengan beberapa indikator. Adapun di antaranya seperti rendahnya tingkat literasi dan minim akses ke air bersih.
"Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan ke-113 dari 188 negara dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM/HDI)," kata Prabowo.

IPM merupakan indikator pembangunan yang menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan kualitas hidup.
Indikator yang diukur dalam IPM tidak hanya Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi tingkat harapan hidup, tingkat pendidikan, dan akses publik terhadap air bersih.
Menurut Prabowo, Indonesia masih cukup tertinggal dalam memastikan ketersediaan akses air bersih untuk rakyat. "Dari 180 negara, Indonesia menempati peringkat 123 dalam ketersediaan air bersih," kata Prabowo.
Sementara itu, Singapura menempati peringkat 12, diikuti dengan Malaysia (55), Thailand (71), Vietnam (85), dan Filipina (107).