Angka PHK Jateng Tertinggi di Indonesia Dipicu Bangkrutnya Perusahaan Tekstil

Selasa, 01 Oktober 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Solo, Jawa Tengah mencatat sebanyak 127 orang pekerja di Solo terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Data tersebut masuk ke Disnaker Solo pada semester I 2024.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Solo Widyastuti Pratiwiningsih, mengatakan sebanyak 127 orang pekerja yang kena PHK ini mereka melapor ke Disnaker Solo, Jawa Tengah. Mereka yang tidak melapor kemungkinan masih ada.

“Sebanyak 127 orang pekerja Solo kena PHK perusahaan pada semester I 2024,” ujar Widyastuti, Selasa (1/9).

Dikatakannya, perusahaan yang melakukan PHK harus mendata dan menyampaikan ke Dinas Tenaga Kerja Solo. Namun tidak menutup kemungkinan daftar PHK tidak disampaikan ke dinas.

Baca juga:

Ancaman PHK di Industri Tekstil, DPR : Pemerintah Jangan Tenang-tenang Saja

“Kami terjunkan tim di lapangan mendata perusahaan yang melakukan PHK pada karyawannya dengan berbagai pertimbangan,” katanya.

Sebanyak 127 orang pekerja yang kena PHK, kata dia, mayoritas dari perusahaan tekstil dan garmen. Hal tersebut dampak perusahaan melakukan PHK di Jawa Tengah naik akhir-akhir ini hingga mencatatkan rekor angka PHK tertinggi di Indonesia.

Dia menjelaskan Disnaker Solo melakukan pendataan serta memverifikasi data PHK untuk ditindaklanjuti terkait sejumlah program, misalkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan. Dinas juga mendorong perusahaan yang melakukan PHK namun membuka lowongan pekerjaan tertentu untuk mengalihkan karyawannya supaya tidak terjadi PHK.

“Kami fasilitasi kebutuhan perusahaan dan kami fasilitasi kebutuhan tenaga kerja yang kena PHK untuk penempatan di Dudika (dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja] di Solo),” katanya.

Baca juga:

Badai PHK di Depan Mata, DPR Serukan Jaga Iklim Investasi

Dia menyebut, tenaga kerja yang mengalami PHK dan tidak mendapatkan hak atau pesangon akan membuat aduan ke Dinas Tenaga Kerja Solo. Pemkot Solo memiliki layanan aduan masyarakat supaya ada solusi bagi pekerja.

Dia menyebut, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Solo pada 2023 tercatat 4,58% atau lebih kurang 13.000 orang. TPT tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 5,83%.

“Kami akan berusaha keras agar jumlah angka pengangguran di Solo tidak bertambah lagi,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan