Angka COVID-19 Tak Kunjung Turun, Kapolri Minta Anak Buahnya Lakukan Evaluasi

Selasa, 15 Februari 2022 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Penambahan kasus COVID-19 yang tinggi membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bereaksi.

Per Selasa (15/2), penambahan kasus COVID-19 menyentuh rekor tertinggi mencapai 57.049.

Kapolri meminta seluruh jajarannya untuk terus melakukan evaluasi penyebab meningkatnya angka harian COVID-19 di Indonesia belakangan ini.

Menurutnya, hal itu perlu dijadikan perhatian untuk menyiapkan antisipasi dan strategi dalam rangka penanganan dan pengendalian pandemi.

Baca Juga:

Kasus Aktif COVID-19 Jakarta Hari Ini Naik 341 Jiwa

"Ini menjadi perhatian kita semua walaupun di satu sisi, hal yang membedakan adalah keterisian tempat tidur, angka kematian, yang apabila dibandingkan varian Delta, maka angkanya saat ini masih berada jauh," kata Sigit saat memimpin rapat vicon ke seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/2).

Meskipun ada perbedaan angka BOR rumah sakit dan angka kematian, Sigit menegaskan saat ini Indonesia belum dalam kondisi aman dari ancaman penyebaran COVID-19.

Fakta di lapangan, kata Sigit, tetap ada peningkatan terhadap angka kematian, walaupun tingkat peningkatannya tidak seperti pada saat varian Delta.

Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, peningkatan angka COVID-19 harus dijadikan evaluasi dan pemetaan apa yang menjadi penyebabnya.

Apakah karena kedisiplinan warga pakai masker berkurang atau interaksi sosial masyarakat yang tinggi tanpa aturan protokol kesehatan (prokes).

"Tentunya harus dikelola disesuaikan dengan SE Mendagri kemudian semua harus dilakukan untuk menekan agar laju pertumbuhan Omicron bisa kita kendalikan," ujar Sigit.

Baca Juga:

Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Pandemi

Mantan Kapolda Banten ini pun membeberkan angka-angka COVID-19 yang terjadi di Indonesia.

Secara umum, angka kesembuhan Indonesia saat ini sebesar 92 persen atau di atas WHO yaitu 75 persen. Kemudian angka kematian di bawah standar WHO.

Positivity rate, Indonesia berada di angka 16,5 persen atau di atas standar WHO yaitu 5 persen.

Tingkat keterisian rumah sakit sebesar 31 persen atau di bawah standar WHO yaitu 60 persen.

Keterisian isoter di wilayah DKI Jakarta secara umum berada di rata-rata 28,93 persen.

Akselerasi vaksinasi, kata Sigit, penting dilakukan untuk menghadapi berbagai event baik nasional maupun internasional yang akan digelar.

Beberapa agenda di antaranya adalah, perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB hingga rangkaian acara Presidensi G20.

"Ini pertaruhan kita apakah ini bisa berjalan dengan baik atau justru dikurangi atau ditunda kegiatannya karena laju pertumbuhan COVID-19 yang tak bisa kita kendalikan," tutur Sigit.

Mantan Kadiv Propam Polri ini meminta jajaran untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian angka vaksinasi dalam waktu beberapa minggu ke depan.

Disisi lain, Sigit menuturkan, terkait dengan pendisiplinan warga dalam penggunaan masker sudah mulai menurun.

Padahal, kata Sigit, penggunaan masker adalah salah satu upaya untuk melindungi diri dan orang lain agar tak terpapar COVID-19, disamping vaksinasi.

Untuk itu, ia meminta jajaranya di wilayah untuk berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat untuk terus menyosialisasikan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.

"Kunjungan saya kemarin banyak sekali masyarakat yang tidak pakai masker. Untuk itu perlu kegiatan atau langkah-langkah sosialisasi prokes dan penggunaan masker," tutup Sigit. (Knu)

Baca Juga:

76 Persen Kasus Meninggal Pasien COVID-19 Omicron Berusia di Atas 45 Tahun

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan