Anak Buah Trump Sebut Israel Punya Hak di Tepi Barat, Berbeda dengan Kebijakan Biden
Rabu, 22 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Elise Stefanik, calon duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diusung Presiden Donald Trump, menjadi sorotan setelah menyatakan keyakinannya bahwa Israel memiliki "hak Alkitabiah" atas wilayah Tepi Barat yang diduduki. Pernyataan itu disampaikan saat sesi konfirmasi di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada Selasa (20/1).
Dalam pidato pembukaannya, Stefanik menegaskan komitmennya untuk menerapkan misi "America First" ala Trump di panggung internasional.
“Jika terpilih, saya siap menjalankan mandat Presiden Trump dari rakyat Amerika untuk menghadirkan kepemimpinan keamanan nasional berbasis perdamaian melalui kekuatan di kancah global,” ujarnya, seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu (22/1).
Sebagai calon duta besar, Stefanik berjanji akan mengevaluasi pendanaan AS untuk PBB dan berbagai agensinya, melawan pengaruh China di organisasi internasional tersebut, serta memperkuat dukungan penuh AS untuk Israel.
Baca juga:
Donald Trump Umumkan AS Keluar dari WHO, Dinilai Kesalahan Strategis
Namun, pernyataan kontroversialnya terkait Tepi Barat menjadi sorotan utama, menandai perbedaan mencolok antara pemerintahan Trump dan pemerintahan pendahulunya, Presiden Joe Biden.
Ketika ditanya apakah ia sependapat dengan pandangan para menteri sayap kanan Israel, seperti Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir, tentang "hak Alkitabiah" Israel atas seluruh Tepi Barat, Stefanik dengan tegas menjawab, “Ya.”
Langkah Stefanik ini mencerminkan arah kebijakan pemerintahan Trump yang semakin memperkuat posisi pro-Israel, sementara mengesampingkan kritik internasional terhadap kebijakan permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Jika dikonfirmasi sebagai duta besar, Stefanik akan menjadi tokoh sentral dalam memperjuangkan visi "America First" di PBB, termasuk dalam isu-isu sensitif seperti hubungan Israel-Palestina.
Baca juga:
Tepi Barat (West Bank) dalam konteks ini merujuk pada wilayah geografis di Timur Tengah yang terletak di sebelah barat Sungai Yordan. Wilayah ini memiliki sejarah yang kompleks dan menjadi pusat konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. (ikh)