Alasan Pantau Tumbuh Kembang anak Melalui Berat Badan hingga Lingkar Kepala
Jumat, 11 Juni 2021 -
PENTING bagi orangtua untuk memantau tumbuh kembang anak, setidaknya dari tiga aspek secara rutin yakni berat badan, tinggi atau panjang badan dan lingkar kepala anak. Hal ini diutarakan oleh dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, seperti dilansir Antara, Jumat (11/6).
"Pantau berat dan panjang badan anak serta lingkaran kepala anak secara rutin. Untuk timbang, yang ideal adalah sebulan sekali dengan waktu yang tetap atau sama, seperti misalnya pada pagi, siang, atau malam," katanya dalam jumpa pers.
Baca juga:
Lebih lanjut, untuk mengukur lingkar kepala dapat dilakukan satu bulan sekali atau minimal tiga bulan sekali. Caranya mengukur menggunakan pita dari atas alis sampai atas telinga, kemudian catat angkanya. Begitu pula dengan mengukur tinggi badan anak.

Selain berat dan panjang badan, lingkar kepala anak bisa menjadi patokan pertumbuhan anak. Karena ukuran otak juga ikut bertumbuh. Sehingga sangat penting memantau perkembangannya.
Sementara mengukur lingkar kepala pada anak bayi sangat penting karena beberapa masalah kesehatan bisa terdeteksi sejak dini. Beberapa penyakit yang bisa terdeteksi dari lingkar kepala yakni kelainan kemih, jantung, tulang, ginjal, cerebral palsy dan epilepsi.
Baca juga:
Deteksi dini terbukti bermanfaat untuk menentukan tindakan medis apa yang dilakukan guna mencegah penyakit berkembang lebih parah. "Pertumbuhan otak juga penting. Dengan terus dipantau, kita bisa mengetahui pertumbuhan otak anak atau malah ada cairan lain di dalam kepala (untuk dideteksi lebih lanjut)," kata dr. Citra.

Dr. Citra mengatakan penting bagi orangtua untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama 1.000 hari pertama kehidupan anak; setidaknya sampai anak berusia 2 tahun. Karena pada periode ini pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat.
"Pantau ketiganya itu, minimal tiga bulan sekali untuk anak usia di bawah 1 tahun ke dokter anak," kata dokter spesialis anak Primaya Hospital Bekasi Timur tersebut. (Yni)
Baca juga:
Resistensi Antibiotik, Efek Samping Kebiasaan Minum Obat Tanpa Resep