Akibat COVID-19, 250 Ribu Lebih Warga Menganggur Sampai Sekarang

Kamis, 15 Juli 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Sebanyak dua ratus ribu lebih warga Jakarta yang menganggur karena kena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan akibat wabah corona per Februari 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat, puncak PHK besar-besaran terjadi pada Agustus 2020 lalu, di mana sebanyak 511.000 tenaga kerja terpaksa dirumahkan. Hal ini juga terjadi ketika adanya aturan pengetatan kegiatan warga guna menekan penyebaran COVID-19.

"Jadi pada puncak pandemi tahun lalu, DKI Jakarta kehilangan lapangan pekerjaan sebanyak 511.000-an lebih," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga saat siaran virtual, Kamis (15/7).

Baca Juga:

Rekor Harian COVID-19 Pecah lagi Tembus 56.757, Taat PPKM Darurat Harga Mati

Setelah pemerintah melakukan pelonggaran pengetatan mobilitas dengan PSBB Transisi hingga PPKM Mikro. Pada Februari 2021, terjadi pemulihan angka pengangguran. Dari 511.000 yang ter-PHK tersebut, ada sekitar 250.000 orang sudah kembali bekerja di bidang industri.

"Seiring dengan pelonggaran kemarin, kita juga bisa menyaksikan pada Februari tahun ini telah terjadi sedikit recovery terhadap penyerapan tenaga kerja," ucap dia.

Ilustrasi - BLK Kendari beri tujuh keterampilan kerja warga Muna-Buteng dan Buabau, Sabtu (10/7/2021). (ANTARA/HO-Humas BLK Kendari)
Ilustrasi - BLK Kendari beri tujuh keterampilan kerja warga Muna-Buteng dan Buabau, Sabtu (10/7/2021). (ANTARA/HO-Humas BLK Kendari)

Namun kata dia, masih ada selisih lebih dari 250 ribu tenaga kerja yang sampai saat ini belum mendapat pekerjaan akibat PHK sejak bulan Agustus lalu.

"Kita lihat masih ada selisih 250 ribuan lebih tenaga kerja atau lapangan pekerja yang hilang di bulan Agustus dan belum ter-recovery sampai dengan posisi Februari 2021," ucap Buyung.

Dengan begitu, Buyung menuturkan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2021 sedikit menurun bila dibandingkan bulan Agustus 2020 yang melonjak dari sebelum pandemi masuk ke Indonesia. (Asp)

Baca Juga:

Kapolri Sebut Titik Vaksinasi COVID-19 Bakal Diperbanyak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan