Akhiri Perang, Presiden Ukraina Ajak Putin Bertemu Langsung

Rabu, 09 Maret 2022 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Kabar baik datang dari perkembangan terbaru krisis perang Rusia-Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menawarkan solusi terkait status independen kawasan Donetsk dan Luhansk ke Rusia untuk mengakhiri invasi yang melanda negaranya sejak 24 Februari silam.

Orang nomor satu Ukraina itu mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu terlebih dahulu untuk membicarakan berbagai kemungkinan. Donetsk dan Luhansk sebelumnya mendeklarasikan sebagai bagian dari Rusia, lalu mereka membentuk Republik Luhansk (LPR) dan Republik Donetsk (DPR) sebagai negara independen.

Baca Juga:

Menelisik Akar Budaya Rusia-Ukraina, Kakak Beradik yang Kini Terlibat Perang

"Kami memiliki solusi yang mungkin bisa menyelesaikan ini, sebuah solusi kunci," kata Zelensky, saat wawancara dengan ABC News, seperti dilansir Kantor Berita TASS, Rabu (9/3).

Presiden Zelensky mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka, serta Krimea sebagai teritorial Rusia adalah hal sulit bagi Ukraina. Oleh karenanya, Zelensky menegaskan tidak ingin mengambil keputusan gegabah sebelum menjalani diskusi langsung dengan orang nomor satu di Rusia itu.

Dalam tanggapan lain yang ditujukan untuk menenangkan Moskwa itu, Zelensky mengaku terbuka untuk berkompromi. "Yang perlu dilakukan (Rusia) adalah Presiden Putin harus mulai berbicara (dengan kami)," imbuh Presiden Ukraina, dikutip dari AFP.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyapa warga Ukraina di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). Instagram/@zelenskiy_official/via REUTERS/WSJ/cfo)

Untuk diketahui, Rusia menggunakan alasan membela pernyataan kemerdekaan Donetsk dan Luhansk sebagai dasar melancarkan operasi militer ke Ukraina. Dalih Moskwa lainnya melancakan invasi juga dipicu kekhawatiran Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

NATO lahir pada awal Perang Dingin untuk melindungi Eropa dari Uni Soviet. Belakangan, Presiden Vladimir Putin geram karena NATO terus memperluas cengkeramannya ke negara-negara sekitar Rusia, termasuk Ukraina.

Baca Juga:

Mengenal NRF, Pasukan yang Dikerahkan NATO Mengantisipasi Invasi Rusia

Moskwa menganggap perluasan wilayah NATO ini sebagai ancaman, terutama karena unsur-unsur militer aliansi Barat ini berada tepat di depan pintu negaranya.

Terbaru, Ukraina lewat Presiden Zelensky menyatakan negaranya sudah tidak lagi memaksakan diri untuk bergabung dengan NATO. "Saya sudah meredam diri terkait isu ini sejak lama, setelah kami memahami bahwa NATO tak siap menerima Ukraina," tutur dia, dilansir AFP. (*)

Baca Juga:

Sebut NATO Takut Rusia, Presiden Ukraina Tak Sudi Lagi Berlutut Memohon Gabung

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan