Ahok Ditolak Jadi Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Oleh Kelompok yang Belum Move On?

Jumat, 06 Maret 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pengamat kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mencurigai penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Kepala Badan Otoritas Ibu Kota oleh Mujahid 212 murni karena urusan politik.

"Itu mereka belum move on. Sudah tak ada tempatnya lagi melakukan penolakan. Karena dia bukan koruptor lah. Kalau ada yang masih menolak itu wajar saja dalam arti bahwa justru disinilah kapasitas Ahok bakal diuji," ujar Trubus kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (6/3).

Baca Juga:

PA 212 Tolak Ahok jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru

Justru, Trubus curiga Ahok ditolak karena persoalan identitasnya. Hal itu seperti halnya sejumlah pihak yang menolak mantan Gubernur DKI Jakarta itu ketika didapuk jadi komisaris Pertamina.

"Ahok tak boleh terpengaruh karena mereka yang menolak lebih ke sentimen identitas," pungkas Trubus.

Ahok dianggap tidak bisa berantas mafia di BUMN
Mantan Gubernur DKI Mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat tiba di Kota Kupang. (Antara Foto/ Kornelis Kaha)

Sebelumnya, Jokowi menyebut bahwa saat ini sudah ada empat calon Kepala Badan Otorita IKN yang baru. Keempatnya adalah Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro.

Baca Juga:

Penunjukkan Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Baru Dianggap Picu Kegaduhan

Ada juga Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP/Ahok) dan CEO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyono, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Kandidatnya ada ya, yang namanya kandidat memang banyak. Pertama Pak Bambang Brodjo, kedua Pak Ahok, ketiga Pak Tumiyono, keempat Pak Azwar Anas," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3). (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan