Ada World Water Forum, Polri Minta Pemda Bali Berlakukan WFH dan Sekolah dari Rumah
Senin, 13 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Persiapan penyelenggaraan World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali terus dimatangkan. Acara ini bakal berlangsung tanggal 18-25 Mei mendatang.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso meminta Pemda setempat agar bisa mengeluarkan kebijakan work from home (WFH) dan belajar dari rumah atau online.
"Itu masih kami usulkan mendorong Pemda setempat baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengurangi kepadatan yang ada pada tanggal pelaksanaan World Water Forum,” kata Slamet kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/5).
Meski demikian, keputusan tersebut berada di tangan Pemda. “Keputusan masih kami tunggu," imbuh Slamet.
Dalam hal pengamanan, Polri mengerahkan 2.446 personel dan 80 kendaraan listrik untuk mengamankan rute dan perjalanan para tamu negara selama KTT itu. Ribuan personel itu bertugas sebagai anggota Satgas Pengawalan, Rute, Patroli dan Parkir (Walrolakir) dalam Operasi Puri Agung 2024.
Baca juga:
24 Sniper Kopasgat Ikut Latihan Paspampres Sebelum Jaga KTT WWF Bali
“Kami hadirkan untuk mem-back-up pengamanan rute dan parkir," kata Slamet.
Satgas Walrolakir nantinya mengamankan beberapa tempat dan kawasan yang akan digunakan dalam WWF. Termasuk pengamanan jalur yang dilalui peserta. Satgas tersebut juga berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) guna mengamankan dan mengawal tamu VVIP dan VIP.
“Kendaraan paling terakhir besok akan sampai di Bali," ujarnya.
Untuk kantong parkir, sudah disiapkan di beberapa tempat dengan berbagai komunitas. Seperti di Nusa Dua sudah disiapkan dengan berbagai kapasitas.
Slamet menyebut akan ada rekayasa lalu lintas berupa buka tutup jalur agar arus lalu lintas tamu negara dapat berjalan lancar.
"Sehingga ini kita harapkan tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan wisatawan yang datang ke Bali," tutur Slamet.
Baca juga:
WWF ke -10 di Bali Jadi Pertaruhan Nama Indonesia, Ribuan Polisi Dapat Tugas Khusus Pengamanan
Sekadar informasi, sejumlah agenda WWF akan berlangsung di wilayah Badung dan Denpasar.
World Water Forum adalah forum sektor air terbesar di dunia yang dilatarbelakangi meningkatnya kebutuhan air global. Pertemuan itu dihadiri 43 kepala negara dan 16 ribu peserta dari berbagai negara.
WWF ke-10 akan diisi 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Para peserta juga akan diajak melakukan field trip ke sejumlah lokasi. Beberapa tempat yang telah disiapkan, antara lain Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Ubud. (Knu)