7 Persen Warga Tetap Ingin Mudik, Zona Merah COVID-19 Harus Diantisipasi
Rabu, 28 April 2021 -
MerahPutih.com - Indonesia mengkaim menjadi salah satu negara dengan perkembangan pandemi COVID-19 yang dapat terkendali jika dibandingkan negara-negara di dunia yang mengalami kenaikan kasus.
World Health Organization (WHO)mencatat 5 negara dengan kasus aktif tertinggi ialah Amerika Serikat (6.812.645), India (2.822.513), Brazil (1.099.201), Peracis (995.421) dan Turki (506.899).
Baca Juga:
Pemprov DKI Akui Meroketnya Klaster Perkantoran Gegara Ada Pelonggaran
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menilai, ancaman bakal muncul dari dalam negeri seiring masuknya periode bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri.
"Ini sangat terkait dengan tradisi mudik, atau bepergian yang berpotensi meningkatkan penularan antar daerah," kata Wiku dalam keteranganya, Rabu (28/4).
Wiku menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Perhubungan, ada masyarakat yang ingin melakukan mudik yakni sebesar 7 persen. Pemerintah daerah mengantisipasi perkembangan peta zonasi risiko jelang libur lebaran Idul Fitri.
Perkembangan terkini, zona merah meningkat dari 6 menjadi 19 kabupaten/kota. Lalu zona oranye bertambah dari 322 menjadi 340 kabupaten/kota. Kemudian zona kuning menurun dari 177 menjadi 146 kabupaten/kota. Peningkatan zona merah ini dikarena ada 14 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye.
Wiku meminta seluruh gubernur, maupun bupati/walikota segera melakukan pembentukan dan mengoptimalkan posko COVID-19 dalam mengantisipasi tradisi mudik.
"Tanpa adanya posko, sulit untuk daerah mengantisipasi potensi lonjakan kasus dalam periode Idul Fitri," katanya. (Knu)
Baca Juga:
Klaster Perkantoran Kembali Melonjak, Wagub DKI Minta Tingkatkan Kewaspadaan