37 Dari 317 Pusat Kesehatan Lebanon Berhenti Operasi Akibat Serangan Israel
Sabtu, 28 September 2024 -
MerahPutih.com - Israel meluncurkan serangan terluas sekaligus terparah terhadap Lebanon, yang mengakibatkan lebih dari 728 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas.
Sementara itu, 2.658 orang lainnya juga terluka dan hampir 390.000 orang mengungsi akibat serangan tersebut, menurut data resmi pemerintah Lebanon.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (27/9) mengumumkan bahwa 37 dari 317 pusat kesehatan di Lebanon berhenti beroperasi menyusul serangan udara Israel sejak 23 September.
Lewat unggahan di X, organisasi tersebut menekankan pentingnya melindungi fasilitas medis.
Baca juga:
Indonesia Walkout Saat PM Israel Benjamin Netanyahu Hendak Berpidato di PBB
WHO melaporkan, kondisi tersebut telah menimbulkan kesenjangan yang signifikan dalam layanan kesehatan di seluruh negeri.
Menurutnya, akses layanan kesehatan sama pentingnya dengan akses makanan, air, dan pengungsian.
Media Lebanon mengindikasikan bahwa mayoritas pusat medis yang terkena dampak berada di Lebanon selatan.
"Kita sedang menyaksikan periode paling mematikan di Lebanon dalam satu generasi, dan banyak orang menyatakan ketakutan bahwa ini baru permulaan. Peristiwa minggu lalu, termasuk ledakan perangkat komunikasi, hampir menghabiskan pasokan kesehatan."
"Dengan eskalasi baru-baru ini dan rumah sakit yang penuh, sistem kesehatan berjuang dengan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, pada Jumat (27/9).