3 Hari Nganggur, Pekerja Kebersihan Stres

Selasa, 03 November 2015 - Eddy Flo

Merahputih Megapolitan - Anwar dan sejumlah rekan sesama pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta sudah tiga hari tidak bekerja. Pasalnya, penghadangan truk sampah milik DKI Jakarta membuat pekerja harus berhenti membuang sampah ke TPA Bantar Gebang, Bekasi.

Atas peristiwa ini, Anwar dan kawan-kawan terpaksa harus menganggur sampai persoalan ini selesai.

"Sampai hari ini sudah tiga hari tidak masuk kerja, kita tidak tahu sampai kapan," ucapnya, kepada merahputih.com, Selasa (3/11).

Anwar mengaku sebagai pekerja lepas harian, dia dibayar kalau masuk kerja. Sementara, katanya sudah tiga hari ini truk tidak boleh melintas di kawasan Bekasi dan Bogor.

"Kalau tidak bisa kerja begini, saya tidak tahu digaji apa ga," tuturnya.

Apalagi, kalau persoalan ini berlanjut terus menerus, bagaimana nasib pekerja kebersihan.

"Di Bantar Gebang kan ada yang cek dan dikeluarkan surat pembuangan sampah, kemudian kalau mau buang sampah ada surat Jalannya, dari situ dideteksi, kerja apa ga," ungkapnya.

Kalau kondisinya seperti ini, artinya pekerja tidak dihitung kerja.

"Ya kita khawatir, pekerja tidak digaji. Sementara, kebutuhan hidup harus terus dipenuhi." ujarnya.

Sebelumnya, dikabarkan truk sampah DKI Jakarta dilarang melindas dan membuang sampah di Bantar Gebang dan Cileungsi Bogor.

Warga menilai sampah yang diangkut dari DKI tidak memberikan keuntungan bagi mereka, malah kerugian besar berupa bau busuk dan penyakit. (Fdi)

Baca Juga:

  1. Pihak TPST Bantar Gebang Enggan Disalahkan
  2. Polda Metro Terus Usut Dugaan Penyalahgunaan Anggaran Bantar Gebang
  3. Ahok Tantang Bekasi Tutup Bantargebang
  4. Camat Taman Sari Pantau Bantaran Kali Pinangsia
  5. Normalisasi Ciliwung Akan Gusur 90 Hektar Lahan di Bantaran

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan