25 Anggota TNI Diperiksa Terkait Ledakan Amunisi Garut, Sipil 21 Orang

Rabu, 14 Mei 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Tim investigasi TNI sudah memeriksa puluhan orang saksi terkait kasus ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa yang mengakibatkan belasan korban jiwa di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5) lalu. Total, ada 46 orang diperiksa dari kalangan sipil dan militer.

"Dari masyarakat ada 21 orang dan unsur TNI 25 orang," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Rabu (15/4).

Wahyu menambahkan tim investigasi juga telah mengumpulkan beberapa barang bukti yang ada di lokasi ledakan amunisi, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Nantinya, lanjut dia, tim investigasi akan mencocokkan hasil dari keterangan para saksi dan penelitian alat bukti untuk mencari penyebab utama terjadinya insiden ledakan amunisi.

Baca juga:

Ledakan Dahsyat di Garut Renggut Nyawa Warga Sipil, TNI AD Turun Tangan Urus Pemakaman

Lebih jauh, Kadispen menjelaskan keterangan saksi dan alat bukti itu juga akan mengungkap alasan masuknya sejumlah warga sipil ke area pemusnahan amunisi TNI AD.

Namun, dia belum bisa menjelaskan sejauh mana hasil investigasi yang telah berjalan saat ini lebih detail. "Tim investigasi telah meminta keterangan beberapa saksi," tandas jenderal bintang satu itu, dikutip Antara.

Diberitakan sebelumnya, ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat (Jabar) memakan korban jiwa. Tercatat ada 13 korban jiwa akibat ledakan, dengan 4 di antara anggota TNI dan sisanya warga sipil

Ledakan bermula dari pemusnahan amunisi yang sudah tak layak pakai Senin (12/5) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan cibalong, Garut, Jawa Barat yang merupakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan