17.000 Pemudik Asal Jabodetabek Masih Bertahan di Wonogiri
Kamis, 20 Mei 2021 -
MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri, Jawa Tengah mencatat 17.000 pemudik asal Jabodetabek masih bertahan di Wonogiri. Belasan ribu pemudik tersebut rata-rata bekerja di sektor informal.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, data Satgas COVID-19 pemudik Jabodetabek yang pulang kampung ke Wonogiri pada Lebaran 1442 H sekitar 38.000. Mereka mudik secara bertahap naik Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
"Total perantau asal Wonogiri yang pulang kampung pada momen Lebaran tahun ini sebanyak 38.000 orang," ujar Joko, Kamis (20/5).
Baca Juga:
Petugas Bandara Soetta Diminta Perketat Pengawasan Bagi WNI dan WNA
Joko mengatakan pemudik tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Dari 38.000 orang pemudik tersebut, sebanyak 17.000 pemudik asal Jabodetabek masih bertahan di Kabupaten Wonogiri sampai sekarang.
"Sebanyak 17.000 orang yang masih di Wonogiri ini pejerjaanya di lokasi perantauan mayoritas sebagai pekerja sektor informal," kata dia.
Sementara 21.000 pemudik lainnya sudah kembali ke perantauan. Jumlah itu diperoleh berdasarkan laporan dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di masing-masing kecamatan
"Para pekerja formal yang bekerja di pabrik memilih pulang sebelum tanggal 16 Mei 2021. Sedangkan pekerja informal belum memastikan kepulangannya ke kota tujuan," papar dia.

Ia memastikan tidak ditemukan lonjakan kenaikan kasus COVID-19 di Kabupaten Wonogiri, meski masih banyak pemudik yang belum kembali ke kota-kota besar. Data Satgas COVID-19 Wonogiri, pasca Lebaran justru kasus COVID-19 di Kabupaten Wonogiri melandai.
"Kami tetap giat melakukan tracing, testing dan treatment untuk memutus rantai penularan virus corona," katanya.
Ia mengemukakan pihaknya juga memerintahkan seluruh RT dan RW bersama kades diwajibkan mendata pemudik yang masih bertahan di kampung halaman. Hal itu untuk memastikan kondisi pemudik dalam sehat semua.
Baca Juga:
Kapolri Minta Pengawasan Prokes di Bandara Soetta Diperketat
"Seluruh pemudik kami wajibkan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat setibanya di kampung halaman," katanya.
Ia menambahkan banyaknya pemudik yang bertahan di kampung halaman menjadi salah satu pertimbangan Pemkab Wonogiri memperpanjang penutupan tempat wisata di seluruh wilayah Wonogiri sampai tanggal 24 Mei. Penutupan tempat wisata untuk menghindari kerumunan para pemudik. (Ismail/Jawa Tengah)