17.000 Pemudik Asal Jabodetabek Masih Bertahan di Wonogiri

Pemudik dari Jabodetabek dilakukan penyenprotan disenfektan di Terminal Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri, Jawa Tengah mencatat 17.000 pemudik asal Jabodetabek masih bertahan di Wonogiri. Belasan ribu pemudik tersebut rata-rata bekerja di sektor informal.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, data Satgas COVID-19 pemudik Jabodetabek yang pulang kampung ke Wonogiri pada Lebaran 1442 H sekitar 38.000. Mereka mudik secara bertahap naik Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
"Total perantau asal Wonogiri yang pulang kampung pada momen Lebaran tahun ini sebanyak 38.000 orang," ujar Joko, Kamis (20/5).
Baca Juga:
Petugas Bandara Soetta Diminta Perketat Pengawasan Bagi WNI dan WNA
Joko mengatakan pemudik tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Dari 38.000 orang pemudik tersebut, sebanyak 17.000 pemudik asal Jabodetabek masih bertahan di Kabupaten Wonogiri sampai sekarang.
"Sebanyak 17.000 orang yang masih di Wonogiri ini pejerjaanya di lokasi perantauan mayoritas sebagai pekerja sektor informal," kata dia.
Sementara 21.000 pemudik lainnya sudah kembali ke perantauan. Jumlah itu diperoleh berdasarkan laporan dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di masing-masing kecamatan
"Para pekerja formal yang bekerja di pabrik memilih pulang sebelum tanggal 16 Mei 2021. Sedangkan pekerja informal belum memastikan kepulangannya ke kota tujuan," papar dia.

Ia memastikan tidak ditemukan lonjakan kenaikan kasus COVID-19 di Kabupaten Wonogiri, meski masih banyak pemudik yang belum kembali ke kota-kota besar. Data Satgas COVID-19 Wonogiri, pasca Lebaran justru kasus COVID-19 di Kabupaten Wonogiri melandai.
"Kami tetap giat melakukan tracing, testing dan treatment untuk memutus rantai penularan virus corona," katanya.
Ia mengemukakan pihaknya juga memerintahkan seluruh RT dan RW bersama kades diwajibkan mendata pemudik yang masih bertahan di kampung halaman. Hal itu untuk memastikan kondisi pemudik dalam sehat semua.
Baca Juga:
Kapolri Minta Pengawasan Prokes di Bandara Soetta Diperketat
"Seluruh pemudik kami wajibkan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat setibanya di kampung halaman," katanya.
Ia menambahkan banyaknya pemudik yang bertahan di kampung halaman menjadi salah satu pertimbangan Pemkab Wonogiri memperpanjang penutupan tempat wisata di seluruh wilayah Wonogiri sampai tanggal 24 Mei. Penutupan tempat wisata untuk menghindari kerumunan para pemudik. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Deretan Fakta Menarik Arus Mudik 2025, Salah Satunya soal Diskon Tarif Tol

Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025

Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik

DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Angka Kecelakaan saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Diklaim Menurun

Barang Pemudik Senilai Lebih daripada Rp 1,28 Miliar Tertinggal di Kereta Api selama Angkutan Lebaran 2025

Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas

Rakyat Jadikan Angkutan Umum Jadi Pilihan Saat Arus Mudik dan Balik, Ada Peningkatan 8 Persen

Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
