148 Siswa-siswi Dilantik jadi Bankir Cilik

Rabu, 05 Oktober 2022 - Andrew Francois

SATU windu telah berlalu, PermataBank melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, PermataHati, telah meluluskan 807 Duta Menabung. Mereka yang kebanyakan masih berusia dini itu menjadi perwakilan bank ini dalam mengedukasi masyarakat belia tentang literasi keuangan sejak dini.

Melalui program CSR unggulannya, PermataBankir Cilik, yang diwakili siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN), menjadi wujud nyata misi bank ini dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Terutama pada mereka yang masih berada di bangku sekolah dasar.

Tahun ini, PermataHati kembali bermitra dengan PiBo, pelopor perpusatakaan digital anak www.bacapibo.com, dalam menyusun dan menghadirkan kurikulum serta materi yang komprehensif untuk menanamkan semangat dan kebiasaan menabung sejak dini.

Beragam kebaikan lainnya dalam program ini, yang juga bertepatan dengan Bulan Inklusi Keuangan oleh OJK, juga turut dihadirkan.

"Kami percaya bahwa akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan berperan penting dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Karena itu, kebiasan mengelola uang dan menabung perlu ditanamkan sedini mungkin," ungkap Division Head of Corporate Affairs PermataBank Richele Maramis.

Baca juga:

Semua Makin Bisa Bertransaksi Mobile Banking melalui 6 Fitur Ini

6 dari 148 PermataBankir Cilik yang dilantik. (Foto: dok. PermataBank)

Dia berharap agar para peserta itu dapat membawa kebiasaan baru yang telah dilatih itu di dalam keseharian mereka, bahkan menyebarkannya kepada lingkungan sekitarnya. Ia juga akan terus memperbarui kurikulum dan materi yang disampaikan, untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Selama sebulan, para peserta belajar berbagai hal baru yang berguna bagi peningkatan keterampilan mereka. Mulai dari disiplin mengelola uang dan jurnal keuangan, pengembangan karakter, dan keterampilan presentasi serta ilmu membuat karya tulis.

Menariknya, seluruh kegiatan itu dilakukan lewat serangkaian kelas-kelas edukatif, kreatif, dan interaktif. Misalnya, ada kelas pengaturan uang sederhana 3-in (tabung-in, jajan-in, bagi-in), tur virtual Museum Bank Indonesia, tur virtual cabang PermataBank, hingga kelas menulis cerita pendek (cerpen).

Bank ini ingin terus meningkatkan kualitas edukasi yang diberikan kepada para peserta itu, yakni dengan menambahkan materi baru. Adalah materi berkebun dan public speaking, agar kelak soft skill mereka bisa bertambah seiring dengan meningkatnya literasi keuangan.

"Presiden Joko Widodo menargetkan tingkat inklusi keuangan menjadi 90% pada tahun 2024. Untuk mencapai target ini, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, tentunya butuh dukungan dari berbagai pihak," kata Deputi Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rose Dian Sundari.

Baca juga:

Sudah Gunakan Kode Transfer Bank dengan Benar tapi Tetap Gagal?

Para pendamping PermataBankir Cilik. (Foto: dok. PermataBank)

Rose menambahkan OJK mengapresiasi konsistensi PermataHati dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif yang esensinya mengajak dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan dengan menjadi generasi cerdas finansial.

Pendapat senada juga dilontarkan Widyaprada Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI) Dr. Samto, bahwa pihaknya memiliki hasrat yang sama dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.

"Program literasi keuangan dilaksanakan supaya para generasi muda dapat mengatur keuangan secara bijak dan menerapkan budaya menabung sejak dini. Kami sangat mengapresiasi PermataBank karena telah menginisiasi program PermataBankir Cilik selama 8 tahun yang telah meluluskan generasi cerdas finansial," terang Samto.

PermataBankir Cilik 2022 melibatkan sebanyak 16 Sekolah Dasar, yang terdiri dari SDN dan SLBN dari berbagai provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Sumatera Utara.

Program tahun ini dimulai dengan sesi webinar dan pelatihan bagi para guru pendamping. Dimaksudkan sebagai pengayaan agar mereka juga bisa turut menjadi agen perubahan dalam peningkatan dan penyebaran literasi keuangan di sekolah masing-masing. (waf)

Baca juga:

4 Cara Mudah Menyeimbangkan Menabung dan Bersenang-Senang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan