1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja

Selasa, 21 Oktober 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - MAHASISWA yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Soloraya menggelar unjuk rasa satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/10). Para demonstran menyerukan berbagai tuntutan terkait dengan janji kampanye dan situasi demokrasi di Indonesia. Salah satu yang ditagih yakni janji 19 juta lapangan pekerjaan.

Koordinator BEM se-Soloraya Ridwan Nur Hidayat mengatakan aksi ini menjadi refleksi atas kinerja pemerintahan yang dinilai belum sepenuhnya menepati janji-janji politiknya. “Salah satu sorotan utama BEM yakni realisasi janji 19 juta lapangan kerja yang hingga kini belum terlihat signifikan. Itu janji kampanye yang tak terealisasi,” ujar Ridwan.

Ia mengatakan para mahasiswa menginginkan mengajak debat Gibran sekaligus menagih janji penyediaan 19 juta lapangan kerja. Walaupun dengan adanya program MBG sudah ada penyerapan tenaga kerja, jumlah itu belum seberapa karena Gibran menjanjikan 19 juta lapangan kerja.

“Kami menginginkan di bulan ini mengajak debat Gibran. Kami dari aliansi BEM Solo Raya dengan teman-teman Semarang. Kami saat ini baru pembahasan untuk bikin diskusi dan akan menanyakan janji Gibran soal 19 juta lapangan kerja yang sampai saat ini belum benar-benar terealisasi dengan baik," katanya.

Baca juga:

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'



BEM Soloraya, kata dia, juga menyoroti masih banyak persoalan di lapangan. Kasus keracunan karena MBG yang terjadi di beberapa daerah menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan program tersebut. “Kami tidak menyalahkan program MBG-nya, tapi perlu ada pengawalan dan pengetatan agar program ini benar-benar sesuai fungsinya dan tidak menimbulkan masalah baru,” katanya.

Selain menyoroti program ekonomi dan sosial, para mahasiswa juga menuntut penegakan kebebasan berpendapat di ruang publik. Mereka menilai tindakan represif aparat terhadap aksi massa masih sering terjadi.

“Negara ini seharusnya menjamin demokrasi yang sehat. Namun, pada 29 Agustus lalu, tercatat ribuan mahasiswa dan masyarakat ditangkap saat menyuarakan pendapat,” pungkasnya.(Ismail/Jawa Tengah)

Baca juga:

Prabowo Dinilai Sukses Jadikan Pertanian sebagai Program Prioritas






Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan