“AS kembali terlibat konflik besar, dan itu bisa jadi awal dari operasi militer skala penuh.”

Mengungkapkan keinginan kuat untuk mendorong kolaborasi antara kreator Korea dan Prancis.

etua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Dan Caine mengatakan Operasi Midnight Hammer melibatkan 125 pesawat militer AS termasuk tujuh pengebom siluman B-2.

Adanya ancaman penutupan Selat Hormuz itu telah memicu kekhawatiran negara-negara internasional, termasuk dari negeri Paman Sam.

Sebagai ‘mitra’ Iran, Korea Utara menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Keputusan akhir penutupan Selat Hormuz berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran

Saat serangan terjadi, misa sedang berlangsung di dalam gereja.

Dunia akan melihat apakah peringatan itu hanya ancaman kosong atau ramalan yang mengerikan.

Pada Minggu (22/6) pagi WIB, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Fordow, Natanz, dan Esfahan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pun mengklaim pihaknya telah mengambil bom nuklir langsung dari tangan Iran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei menyebut, Iran akan membela diri.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran.

Lewat media sosialnya, Donald Trump menyebut bahwa AS telah melancarkan serangan terhadap 3 lokasi nuklir Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Donald Trump menyebut bahwa AS telah melancarkan serangan terhadap 3 lokasi nuklir Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan

Pidato ini disampaikan setelah lebih dahulu mengumumkan di media sosialnya bahwa AS telah melancarkan serangan terhadap 3 lokasi nuklir Iran.

Posisi Iran bahwa pembicaraan tidak mungkin dilakukan selama bom Israel masih menghujani Iran.

Para diplomat AS dan Eropa diam-diam membahas skenario jatuhnya rezim Iran dan pengganti Khamenei. Termasuk isu nuklir, lingkungan, hingga keberadaan pemimpin Iran yang masih misteri.

Demikian terungkap dalam studi yang dilakukan lebih dari 60 ilmuwan internasional yang dipublikasikan pada Kamis (19/6).

Ketegangan di sejumlah region dalam lima tahun terakhir memicu kekhawatiran warga dunia akan pecahnya perang besar.

Durov menghadapi tuduhan pidana di Prancis, tempat ia ditangkap tahun lalu.