White Noise Bisa Menjadi Alternatif Pengobatan ADHD


Stimulasi latar belakang yang dihasilkan oleh white noise merupakan pengobatan bermanfaat untuk ADHD. (Foto: freepik/wayhomestudio)
GANGGUAN attention deficit hyperactivity (ADHD) dikatakan mampu diterapi dengan jenis frekuensi suara tertentu. Meskipun dalam penelitian sebelumnya dikatakan, paparan kebisingan secara umum dapat merusak kinerja kognitif manusia. Bahkan secara negatif bisa memengaruhi pola aktivitas otak dan merusak kesehatan mental juga fisik. Namun berbeda dengan white noise.
White noise atau derau putih, umumnya didefinisikan sebagai suara yang konsisten dan moderat yang mengandung banyak frekuensi dengan intensitas yang sama. Derau kebisingan dengan latar belakang broadband, seperti yang dihasilkan oleh kipas, mesin penghisap debu, atau tetesan hujan, dapat secara positif memengaruhi otak yang tidak teratur.
Baca juga:
Post Power Syndrome, Mengarah pada Gangguan Kesehatan Mental

Cara kerja white noise
Penulis salah satu studi tentang topik tersebut telah diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health edisi November 2022. Penelitian itu menyimpulkan, stimulasi latar belakang yang dihasilkan oleh white noise merupakan pengobatan non-farmakologis yang bermanfaat untuk anak-anak prasekolah dengan ADHD.
Para penulis penelitian menambahkan, white noise meningkatkan tidak hanya kinerja atensi intrinsik (seperti mengurangi kesalahan penghilangan dan variabilitas waktu reaksi) tetapi juga mengurangi perilaku hiperaktif ekstrinsik (seperti kegelisahan yang parah).
Pada saat yang sama, penelitian tersebut menegaskan bahwa kebisingan latar belakang seperti itu dapat berdampak negatif pada perhatian dan on-task behaviors dari mereka yang tidak memiliki diagnosis ADHD atau kondisi neurologis serupa.
Baca juga:

Para ahli berpendapat bahwa white, brown, atau pink noise dapat menutupi gangguan lingkungan. Hal ini juga memengaruhi neurotransmiter otak, meningkatkan laju pensinyalan di antara neuron.
Dikatakan individu dengan ADHD sering berada dalam keadaan hipo-gairah. Menurunkan rangsangan luar di sekitar mereka sambil meningkatkan aktivitas saraf di dalam kepala mereka membantu meningkatkan fokus mereka dan membantu perhatian pada tugas yang ada.
Secara khusus, white noise meningkatkan efisiensi pensinyalan otak (teori resonansi stokastik). Hal ini mengoptimalkan stimulasi pada pasien ADHD yang otaknya membutuhkan tingkat suara dan aktivitas yang lebih tinggi untuk menghalangi kecenderungan untuk menjadi terganggu, menurut para ilmuwan. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
