TNI AL Bakal Diperkuat 2 Kapal Pemburu Ranjau Teranyar
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali (tengah) memberi keterangan kepada media. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Dua kapal pemburu ranjau baru buatan Jerman yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 dijadwalkan tiba di Surabaya, Jawa Timur, dalam waktu 2 minggu ke depan atau pada pertengahan Juli 2023.
Dua kapal itu, yang diangkut oleh kapal dock, saat ini masih dalam perjalanan dari tempat pembuatannya di Galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen, Jerman.
Baca Juga:
Megawati Terima Brevet Kehormatan Hidro-Oseanografi TNI AL
Upacara pengiriman dua kapal itu, yang diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 telah berlangsung pada 26 Mei 2023 di Galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen, Jerman. Kepala Staf TNI AL memimpin langsung upacara pengiriman (delivery) dua kapal pemburu ranjau TNI AL tersebut.
Seiring dengan pengiriman kapal, TNI AL juga mengirim total delapan personel ke Jerman untuk mengikuti pelatihan mengenai kapal pemburu ranjau. Para personel yang dikirim itu mengikuti pelatihan selama 39 hari di Jerman.
"Kapal pemburu ranjau ini sudah diangkut oleh kapal dock. Ini dalam perjalanan ya ada dua-duanya sudah diangkut kapal besar namanya ada kapal dock, dia bisa mengangkut dua kapal sekaligus, dan mungkin dalam waktu 2 minggu lagi akan tiba langsung di Surabaya, dan penempatannya juga di Komando Armada II," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali.
TNI AL saat ini masih memikirkan penempatan kapal pemburu ranjau lama yang ada di Komando Armada (Koarmada) II.
"Mungkin akan 'didispersi' (dialihkan) ke Armada yang lain karena dalam rangka penyeragaman dan penyetaraan dari armada-armada," tutur Kepala Staf TNI AL.
Dua kapal pemburu ranjau (mine counter measure vessel) baru itu dilengkapi berbagai teknologi mutakhir, di antaranya bahannya yang menggunakan baja non-magnetik, degaussing system, dan penggerak motor elektrik yang dapat mengurangi kebisingan.
"Jadi, ini teknologinya cukup kekinian dan merupakan kapal buru ranjau yang cukup canggih, di mana bahannya dari steel (baja) non-magnetic steel. Jadi, bahannya baja tetapi tidak mempunyai medan magnet," ujar KSAL.
Baca Juga:
TNI AL Selidiki Kebakaran KRI Teluk Hading-538
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Mahasiswa Magister Pertahanan Unhan RI Rasakan Sensasi Langka Terbang Bareng Pesawat Patroli Maritim CN-235
Penculikan Berkedok Jual Beli Mobil di Pondok Aren, POM TNI-AL Proses Hukum Pecatan Tentara yang diduga Terlibat
Kasasi MA Gugurkan Vonis Seumur Hidup 2 Eks TNI AL Pembunuh Bos Rental
DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
Komisi I DPR Siap Kawal OMSP TNI di UU Baru, Tolak Dwifungsi dan Fokus Tugas Siber
TNI Diperbantukan Kawal MBG, DPR Ungkap Pentingnya Kolaborasi Alat Negara dalam Mendeteksi Masalah dan Antisipasi Keracunan
Selain Perkuat Maritim Indonesia, Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Juga Punya Dukung OMSP untuk Bawa Logistik