'The New Normal' Dinilai Untungkan Indonesia dari Sektor Ekonomi
Ilustrasi (Foto: antaranews)
Merahputih.com - Duta Besar RI untuk Austria dan Slovenia Darmansjah Djumala menilai dalam masa pemulihan pandemi COVID-19, kecenderungan the new normal (kondisi normal yang baru) komunitas dunia dapat memberikan peluang bagi Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi.
Dalam kondisi normal sebelum pandemi, rantai pasok global sebagian besar dikuasai oleh Tiongkok.
Baca Juga:
"Sekarang the new normal, banyak negara Eropa misalnya Jerman, kemudian Amerika dan Jepang, yang sudah berpikir ulang mengenai sumber rantai pasok global. Perusahaan-perusahaan dunia akan merelokasi investasi dari China ke negara ramah investor," kata Djumala dikutip Antara, Senin (18/5).
"Di sini, the new normal bagi Indonesia adalah bagaimana kita mempersiapkan diri di dalam negeri untuk menarik (investasi) dengan membuat suatu kebijakan, agar kita bisa mengambil manfaat dari kondisi baru ini," sambungnya.
Di samping itu, the new normal juga terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat dunia, yakni penggunaan platform daring untuk sejumlah kegiatan, seperti pertemuan dan diskusi.
"Dalam observasi saya, masyarakat dunia--bahkan PBB--berpikir bahwa ternyata ini merupakan cara yang efektif, cepat, dan murah. Mungkin ini dianggap sebagai the new normal untuk kehidupan profesional," ucap Djumala.
Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun juga mempunyai pendapat serupa bahwa kecenderungan masyarakat di masa depan adalah menjalani gaya hidup serba virtual, semisal bekerja dari rumah yang akan terus berlanjut.
Kebutuhan utama masyarakat dunia kini telah berubah dari yang sebelumnya lebih pada benda fisik menjadi kehidupan yang sehat. Dan hal itu, harus dapat disesuaikan oleh Indonesia dalam berbagai tingkatan.
Baca juga:
"Industri yang terkait dengan gaya hidup baru ini, salah satunya sektor pariwisata yang akan terdampak positif. Artinya, sekarang banyak perusahaan China sudah mengizinkan pegawai bekerja jarak jauh, dan bisa saja mereka melakukan pekerjaan dari area pariwisata," kata dia menjelaskan. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin