Tetap Waspada Meskipun Pandemi COVID-19 Dinyatakan Berakhir
WHO mengumumkan COVID-19 tidak lagi sebagai darurat kesehatan global. (Unsplash/JC Gellidon)
WORLD Health Organization (WHO) mengumumkan pandemi COVID-19 tidak lagi sebagai darurat kesehatan global. Pernyataan tersebut merupakan langkah besar untuk mengakhiri pandemi yang muncul tiga tahun lalu.
BBC menuliskan, kemunculan vaksin menjadi titik balik utama dalam pandemi COVID-19. Menurut WHO, 13 miliar dosis telah diberikan dan memungkinkan banyak orang terlindungi dari penyakit serius dan kematian.
Baca Juga:
Namun, epidemiolog Universitas Andalas Padang Defriman Djafri menghimbau untuk agar masyarakat dapat tetap waspada. Ia mengatakan akan tetap ada ancaman ke depannya karena perubahan iklim dan beberapa faktor lain yang sangat kompleks. Ancaman itu bisa dihadapi dengan bekal pengalaman tiga tahun belakang ini.
“Kita melihat bahwa dari evaluasi yang dilihat secara global maupun juga emergency-nya mungkin sudah bisa diputuskan untuk berakhir,” kata Defri dikutip ANTARA.
Meski status darurat pandemi COVID-19 telah resmi berakhir, masyarakat tetap harus cerdas dalam melihat informasi dan melakukan adaptasi. Apabila ke depannya muncul ancaman baru, masyarakat pun tidak mudah panik dan bisa mengatasinya dengan baik.
Defri berharap agar epidemiolog dan seluruh bidang ilmu lainnya tetap bersinergi untuk menghadapi ancaman penyakit yang sifatnya menular di kemudian hari. Jika masyarakat memiliki pengetahuan yang cerdas untuk pandemi dan adaptasinya, Defri yakin penanganannya tidak akan sesulit ini dan tidak akan ada pembatasan yang berjilid-jilid.
Baca Juga:
Tak hanya itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker di tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk melindungi kesehatannya.
“Masker yang digunakan itu kan sebenarnya upaya pencegahan agar memang secara dini atau personal equipment yang bisa melindungi kita, mencegah terjadinya transmisi. Nah, transmisi yang dilihat adalah penularan dari orang ke orang melalui droplet ini,” jelasDefri.
Jika model penyakit dan infeksi dengan jalur penularan yang sama, tentunya masker akan lebih efektif untuk mencegah hal itu. Namun, tidak ada yang dapat memastikan bagaimana ancaman ke depannya terjadi.
Terakhir, Defri menerangkan masyarakat perlu mengingat bahwa semakin banyak berinteraksi, maka mutasi virus akan mungkin terjadi. Maka itu, tidak ada salahnya apabila masyarakat tetap menjaga diri meskipun status darurat COVID-19 telah berakhir. (vca)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan