Terapi Lumba-lumba Alternatif yang Menyenangkan untuk Sembuhkan Autisme

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Minggu, 02 April 2017
Terapi Lumba-lumba Alternatif yang Menyenangkan untuk Sembuhkan Autisme

Ilustrasi Terapi Lumba-lumba (Foto: Dolphinaris.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Autisme bukanlah penyakit kejiwaan. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak, sehingga tidak menghasilkan gelombang sensori motor rhytm (SMR) yang menyebabkan perkembangan motorik dan kognitif lebih lambat. Ini juga yang menyebabkan anak-anak autis tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.

Gejala yang sangat menonjol pada anak autis adalah cenderung apatis dengan orang-orang di sekitarnya; seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri.

Nah, untuk menyembuhkan anak-anak autis ini ternyata ada cara pengobatan alternatif dan menyenangkan, yaitu melakukan terapi bermain dengan ikan lumba-lumba. Terapi ini awalnya dikembangkan Dr.David Nathanson, Ph.D dari 'The Dolphin Human Therapy Centre' di Florida, Amerika Serikat pada awal 1980-an.

Endang Sumaryati dari Kompartemen Sarjana Fisioterapi 99 di Klinik Dolphin yang berada di Balai Samudera Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, dalam sebuah artikel menyebutkan bahwa pola gelombang yang dihasilkan oleh ikan lumba-lumba ternyata mempunyai pola yang sama dengan gelombang sensori motor rhytm, yang ternyata gelombang ini tidak dimiliki oleh penderita autis.

Dengan demikian, pola gelombang pada ikan lumba-lumba bisa digunakan untuk menstimulasi anak autis agar mampu menghasilkan gelombang SMR. Hal ini mengikuti prinsip fisika frequency following response (FFR), di mana otak secara alami mengikuti frekuensi dari rangsangan luar yang mempunyai pola gelombang yang sama secara berirama dan berulang.

Terapi lumba-lumba ini sudah terbukti empat kali lebih cepat dibandingkan dengan terapi lainnya. Karena gelombang suara yang dikeluarkan oleh lumba-lumba ternyata berpengaruh pada perkembangan otak pada anak penderita autis.

Lumba-lumba mempunyai gelombang sonar atau gelombang suara dengan frekuensi tertentu yang dapat merangsang otak manusia untuk memproduksi energi yang ada dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang belakang, sehingga dapat membentuk keseimbangan antara otak kanan dan kiri.

Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba juga dapat meningkatkan neurotransmitter. Itu sebabnya beberapa ahli menyatakan terapi lumba-lumba baik untuk para penderita gangguan saraf. Terapi lumba-lumba bahkan disebut mampu meningkatkan kemampuan bicara dan keahlian motorik anak autistik.

Lalu bagaimana cara melakukan terapi dengan lumba-lumba? Pada saat menjalani terapi, harus dilakukan di kolam renang, pasien diminta berenang, menyentuh, memberi makan, hingga mengelus lumba-lumba. Tentunya yang digunakan adalah lumba-lumba jinak yang sudah terlatih. Selanjutnya, program terapi didesain sesuai kebutuhan anak dengan bimbingan khusus.

Salah satu tempat yang digunakan sebagai klinik terapi untuk anak-anak penderita autis adalah Klinik Dolphin yang berada di Balai Samudera Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.

Untuk mengetahui artikel lainnya tentang bagaimana menangani anak-anak autis, baca juga: Cara Tepat Tangani Anak-anak Penderita Autis

#Autis #Hari Autis Sedunia #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan