Cara Tepat Tangani Anak-anak Penderita Autis


Ilustrasi (Foto: alergon.co.id)
Anak-anak penderita autis seringkali melakukan aktivitas yang membuat para orangtuanya khawatir, sehingga harus lebih ekstra dalam menjaga dan memperhatikan setiap hal yang ia lakukan.
Pemakaian istilah autis kepada penyandang diperkenalkan pertama kali oleh Leo Kanner, seorang psikiater dari Harvard (Kanner, Austistic Disturbance of Affective Contact) pada tahun 1943. Berdasarkan pengamatannya terhadap 11 penyandang autis, menunjukkan gejala kesulitan berhubungan dengan orang lain, mengisolasi diri, berperilaku yang tidak biasa, dan dalam melakukan komunikasi tidak seperti anak-anak kebanyakan, yaitu cenderung aneh.
Autisme bukanlah penyakit kejiwaan. Penyebab autis sendiri adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak penderita autis tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Mereka seolah-olah seperti menolak untuk berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak autisme juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal.
Di samping itu, biasanya mereka juga sering kali melakukan aktivitas seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, menangis tiba-tiba tanpa sebab, berjalan berjinjit dan masih banyak lagi yang lain sebagainya.
Lalu menurut Anda bagaimana cara yang tepat untuk menangani anak penderita autis seperti itu? Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menangani anak-anak penderita autis.
1. Sering Diajak Berkomunikasi
Untuk anak penderita autis, harus sesering mungkin mengajaknya berbicara atau berkomunikasi. Jika ia mulai berpaling ketika diajak bicara, arahkan wajah mereka dengan lembut ke arah Anda agar mereka bisa menatap mata Anda dengan baik.
2. Gunakan Alat Bantu
Saat berkomunikasi dengan penderita autis, ada baiknya Anda menggunakan alat bantu seperti buku cerita bergambar, aneka mainan yang berwarna-warni, atau dengan alat peraga lainnya agar suasana pembicaraan ebih menyenangkan dan tidak membuat anak cepat bosan.
3. Berikan Pujian Saat Berkomunikasi
Anda harus sesering mungkin memancing anak Anda untuk mau berkata-kata dan berkomunikasi dengan memberikan pertanyaan kepada anak Anda. Lalu berikan pujian, jika mereka mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan selalu
tunjukkan kasih sayang kepada mereka.
4. Melatih Senam
Bantu mereka untuk melakukan gerakan tubuh yang teratur. Salah satunya dengan cara melatih senam. Dala, hal ini Anda dapat membantu menggerakkan tubuhnya. Ini wajib Anda lakukan karena tujuannya untuk memperbaiki gerak motorik mereka.
5. Berikan Asupan Makanan Bergizi
Berikanlah makanan-makanan yang bergizi dengan nutrisi yang tepat kepada anaka-anak yang menderita autis. Karena anak autis biasanya tidak bisa menerima makanan yang mengandung casein atau protein susu dan gluten atau protein tepung. Lalu berikan makanan atau suplemen yang mengandung omega 3 untuk membantu fungsi otak anak-anak yang menderita autis ini.
Untuk mengikuti artikel lainnya, baca juga: Kampanye Hari Peduli Autis Sedunia Dengan 'Light It Up Blue'