Setiap Tahun, Sampah Warga DKI Meningkat ke Bantar Gebang
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Tangerang sebagai tempat pembuangan sampah akhir untuk Kota Tangerang. (Foto: merahputih.com/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, menyebut jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi per harinya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
"Untuk komposisi sampah DKI didominasi secara berturut-turut oleh sisa makanan 53 persen, plastik 9 persen, residu 7 persen, kertas 7 persen," ujar Plt. Kepala Dinas LH DKI, Syaripudin, Jumat (12/3).
Baca Juga:
Pantau Langsung Bantar Gebang, Hamish Daud Suarakan Kepedulian Lingkungan
Berdasarkan data Dinas LH DKI, pada tahun 2014 sampah perhari yang masuk ke Bantar Gebang 5.665 ton, tahun 2015 6.419 ton sampah perhari harinya, tahun 2016 6.562 ton sampah per hari, tahun 2017 6.875 ton sampah perhari hari.
Kemudian tahun 2018 7.453 ton sampah per hari, tahun 2019 7.702 ton sampah per hari, dan tahun 2020 7.424 ton sampah per hari.
Mengatasi permasalahan banyaknya sampah ini, Pemprov DKI membangun Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di dalam kota atau yang biasa disebut Intermediate Treatment Facility (ITF).
Fasilitas ini nantinya diharapkan dapat mengurangi volume sampah dengan pengolahan berbasis teknologi yang tepat guna, teruji, dan ramah lingkungan, serta dapat menghasilkan energi terbarukan yang memiliki kemanfaatan umum atau nilai tambah.
Titik lokasi ITF yang dibangun, yakni ITF Sunter sebagai pusatnya yang mana berdasarkan Pergub Nomor 33 Tahun 2018 penugasannya diberikan kepada PT Jakarta Propertindo.
ITF Wilayah Layanan Barat berdasarkan Pergub Nomor 65 Tahun 2019 penugasannya diberikan kepada PT Jakarta Propertindo, Serta ITF Wilayah Layanan Timur dan Selatan berdasarkan Pergub Nomor 71 Tahun 2020 penugasannya kepada Perumda Sarana Jaya.
Syaripudin memaparkan, ITF Wilayah Layanan Barat akan mengolah sampah sebesar 2.000 ton per hari dengan efisiensi 80 persen. ITF Wilayah Layanan Barat, PT Jakpro bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Indoplas Karya Energi (Indoplas).
Untuk ITF di Wilayah Layanan Timur dan Selatan, diperkirakan mampu mereduksi sampah sebanyak 90 persen. Ditambah lagi dengan ITF Sunter sebagai pusatnya yang mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan menghasilkan energi listrik sebesar 35 Mega Watt.
Baca Juga:
Leonardo DiCaprio Soroti TPST Bantar Gebang, Bagaimana Reaksi Anies?
Fasilitas pengelolaan sampah tersebut nantinya dapat meminimalkan ketergantungan daerah terhadap TPST di luar daerah. "Proyek ini juga mampu menjadi salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah menjadi listrik yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta," ungkapnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
The Habibie Center Luncurkan Proyek Tangani Sampah Laut di Indonesia
Uji Coba RDF Plant Rorotan Dihentikan, Beroperasi Kembali Setelah Perbaikan Mobilisasi Truk Compactor
Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan Sementara, Warga Protes Bau Menyengat
RDF Plant Rorotan Dikeluhkan Warga, DPR Desak Pemerintah Lakukan Evaluasi
Warga Rorotan Terancam ISPA Gara-Gara 'Air Lindi' RDF Plant, Gubernur DKI Pramono Anung Siap Turun Gunung
Operasional RDF Plant Rorotan Diduga Bikin 20 Anak di Cakung Timur Kena ISPA dan Mata Merah
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Kurangi Polusi Mikroplastik, Pemprov DKI Bangun RDF Plant dan PSEL
204 Investor Bakal Kelola Sampah di Indonesia
260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara