Setelah Tanam Padi, Jokowi Pastikan Tak Ada Impor Beras Hingga Akhir Tahun

Kunjungan Presiden Jokowi dan Gubernur Khofifah di Trenggalek (Humas Pemprov Jawa Timur)
MerahPutih.com - Usai melakukan peresmian Bendungan Tugu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutan kunjungan kerjanya ke Desa Buluagung, Dusun Kedungsangkal, Karangan, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (30/11).
Di sana, Jokowi yang didampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan penanaman benih padi varietas Inpari 32 di lahan milik warga seluas 75 Ha. Lahan tersebut berada di salah satu desa yang saluran irigasinya mendapat manfaat langsung dari Bendungan Tugu.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Bendungan ke-9 Yang Rampung di Bangun Tahun 2021
Sebagai salah satu daerah Lumbung Pangan nasional, keberadaan bendungan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas hasil panen daerah. Oleh sebab itu, peresmian Bendungan Tugu sendiri seolah menjadi oase atau harapan baru bagi keberlangsungan petani, utamanya di wilayah-wilayah alirannya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan optimismenya akan stok beras nasional yang terpantau sangat baik dan tercukupi. Untuk itu, ia menegaskan pula bahwa hingga akhir tahun ini, Indonesia belum melakukan impor beras sama sekali.
"Kita tahu bahwa tahun ini, kita masih belum pernah melakukan impor beras sama sekali. Stok kita pun sangat baik," tegasnya.
Baca Juga:
Hadapi Bencana Akibat La Nina, 241 Bendungan Dikosongkan
Hasil baik ini disebutnya tak lain karena adanya tambahan produktivitas petani yang dihasilkan dari banyaknya bendungan yang telah selesai dibangun di berbagai daerah. Diharapkan, keberadaan bendungan dapat membantu peningkatan frekuensi panen petani. Sehingga produktivitas setiap Ha yang ada di Kabupaten Trenggalek bisa naik secara drastis.
"Jika tahun ini, panen dua kali padi dan satu kali palawija. Dengan adanya Bendungan Tugu, airnya sudah mengalir ke sawah-sawah disini. Jadi akan bisa panen padi tiga kali, palawija sekali," jelasnya.
Sementara itu, menurut Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan berdasarkan angka sementara yang dirilis BPS tahun 2021, luas panen padi di Trenggalek pada 2021 diperkirakan sebesar 22,73 ribu Ha. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 3.102,98 Ha atau 15,81 persen dibandingkan 2020 lalu, yang hanya sebesar 19,63 ribu Ha.
Sedangkan untuk produksi padi sendiri pada 2021 diperkirakan sebesar 119,11 ribu ton GKG (Gabah Kering Giling). Angka tersebut juga mengalami peningkatan sebanyak 10,66 ribu ton atau 9,83 % dibandingkan 2020 yang mencapai 108,44 ribu ton GKG.
Baca Juga:
PPKM Level 3 Nataru Diterapkan agar Peristiwa Juli 2021 Tak Terulang
Pada bulan November, luas panen padi di Kabupaten Trenggalek 1.763 Ha dengan produktivitas 5,37 ton/Ha dan produksi sebesar 9.466 Ton.
"Secara keseluruhan produksi beras di Provinsi Jatim tahun ini mencapai 5,7 juta ton beras. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan di Jatim sendiri maupun nasional," kata Khofifah. (Budi Lentera/Jawa Timur)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bantuan Pangan Ditambah; Bukan Hanya Beras Tapi Ada 2 Liter Minyak Goreng

Bapanas Minta Seluruh Pihak Waspada Jelang Akhir Tahun, Cadangan Pangan Pemerintah Ibarat 'Rem dan Gas'

DPRD DKI Desak Pemprov Buat Strategi Khusus untuk Pangan Jelang Nataru, Jangan Sampai Warga Kekurangan Stok Beras Hingga Daging

Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket

Harga Beras Turun, Penyaluran Beras SPHP Diklaim Telah Menurunkan Inflasi

Ritel Moderen Bakal Diguyur Beras SPHP, Distribusi Dimulai September 2025

400 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan Buat Kendalikan Harga, Koperasi Merah Putih Dapat Jatah

Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani

Tinjau Pasokan Bahan Pokok di Pasar Nyanggelan Bali, Mendag Busan: Stok Cukup, Harga Terkendali

Pemprov DKI Akui Stok Beras Premium di Jakarta Alami Penurunan, Sejumlah Faktor Jadi Penyebab Kelangkaan
