Ritel Moderen Bakal Diguyur Beras SPHP, Distribusi Dimulai September 2025
Penjualan beras SPHP di Kabupaten Karimun oleh Pemkab dan pihak Bulog di Pasar Maimun Karimun, Kepri (2/8/2025). (ANTARA/HO-Bulog Batam)
MerahPutih.com - Perum Bulog memberi jaminan memastikan tidak ada kelangkaan beras, baik untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras premium, di toko ritel modern, dalam kondisi aman.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus digencarkan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses komoditas pangan itu.
"Penyaluran beras SPHP yang ditugaskan dari Bapanas kepada Perum Bulog diharapkan dapat menggapai berbagai kanal distribusi. Ini supaya masyarakat dapat lebih mudah mengaksesnya," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Minggu (14/9).
Setelah pasar tradisional dan gerai BUMN, pihaknya menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) untuk mendistribusikan beras SPHP dengan total target 800 ribu ton. Diharapkan kolaborasi ini berjalan mulai September sampai Desember 2025.
Baca juga:
400 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan Buat Kendalikan Harga, Koperasi Merah Putih Dapat Jatah
"Untuk beras SPHP, ini kita sudah minta tolong supaya bisa didistribusikan ke semua akses termasuk pasar modern. APRINDO punya lebih dari 40 ribu sampai 60 ribu outlet. Jadi bisa menjangkau banyak tempat dan mempermudah akses masyarakat," tuturnya.
Sebanyak 800 ribu ton beras SPHP segera didistribusikan ke jaringan ritel modern untuk memperluas jangkauan dan mempercepat akses masyarakat kepada kebutuhan pokok tersebut.
Arief menjelaskan, masyarakat dapat dengan mudah mengakses gerai ritel modern karena lokasinya dekat pemukiman sehingga distribusi ini melengkapi penyaluran sebelumnya melalui pasar tradisional, BUMN, instansi, dan pemerintah daerah.
"Sekarang lagi ngurusin beras, itu harus sampai ke masyarakat dengan harga yang benar. Kita fokus isi pasar. Jadi beras Bulog itu pasti akan keluar untuk penuhi kebutuhan masyarakat luas. Saya pastikan keluar banyak sesuai keperluan," katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat