400 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan Buat Kendalikan Harga, Koperasi Merah Putih Dapat Jatah
Penjualan beras SPHP di Kabupaten Karimun oleh Pemkab dan pihak Bulog di Pasar Maimun Karimun, Kepri (2/8/2025). (ANTARA/HO-Bulog Batam)
MerahPutih.com - Pemerintah mencatat saat ini, total stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Bulog mencapai 3,9 juta ton.
Dari total CBP tersebut, sekitar 2,95 juta ton atau 75 persen merupakan hasil pengadaan dalam negeri. Sedangkan sisanya berasal dari pengadaan luar negeri yang dilaksanakan berdasarkan penugasan pemerintah pada 2024.
Perum Bulog memaparkan, penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) telah mencapai hampir 400 ribu ton di seluruh Indonesia.
"Penyalurannya sampai dengan hari ini lebih kurang sudah masuk hampir 400 ribu ton," ujar Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Jakarta, Minggu.
Beras SPHP tersebut telah disalurkan melalui pengecer di pasar, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes), ritel modern, hingga Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog.
Selain itu, Bulog juga menyalurkan SPHP melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang serentak dilakukan di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, penyaluran beras SPHP telah menurunkan angka inflasi dari 214 kabupaten/kota menjadi 100 kabupaten/kota.
Bulog memiliki target penyaluran beras SPHP sebesar 1,3 juta ton hingga akhir tahun, di mana per hari diharapkan dapat tersalurkan 6 ribu ton.
"Target yang 1,3 juta ton tersebut, Insya-Allah bisa terpenuhi oleh Bulog," katanya.
Berdasarkan catatan Bulog per hari ini, khusus untuk wilayah DKI Jakarta, beras SPHP telah terealisasi sebesar 26.071 ton atau 16,9 persen.
Penyaluran tersebut terdiri dari mitra pengecer tersalurkan 55,32 persen, GPM 5,51 persen dan kegiatan lainnya 22,27 persen.
"Jadi menurut kami ini sudah cukup baik, dalam arti sudah luar biasa, khususnya yang melalui mitra pengecer," kata Rizal.
Beras SPHP merupakan jenis beras yang sedang disalurkan Bulog dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp 12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi), Rp 13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan), dan Rp 13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
DPR Tegaskan Tumpukan Beras Bulog 3,8 Juta Ton Seharusnya Cukup untuk Tameng Subsidi, Bukan Jadi Alasan Cabut Izin Pedagang
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG