Setelah Dilanda Gempa, Aktivitas Warga Pasaman Sudah Mulai Normal


Warga Kajai dan Pinagar Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar mengungsi ke teras Kantor Bupati Pasaman Barat karena khawatir terjadi banjir bandang Sungai Batang Nango, Senin (28/2) malam. ANTARA/HO-Dokume
MerahPutih.com - Pascagempa bumi yang melanda Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Jumat (25/2) lalu, situasi kamtibmas di kedua wilayah tersebut terdapat dalam keadaan aman dan kondusif.
"Kami melihat pasar yang kemarin tutup sekarang sudah mulai ada kegiatan masyarakat, dimana ada penjual dan pembeli disana mereka saling beraktivitas seperti biasa," sebut Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Satake Bayu Setianto dalam keterangannya, Senin (28/2).
Baca Juga:
Korban Jiwa Gempa Bumi M 6.1 Sumbar Jadi 11 Orang, 4 Masih Hilang
Polda Sumatera Barat dan Polres setempat juga berupaya untuk melakukan trauma healing pada anak-anak.
"Karena kita tahu anak-anak ini harus kita naikkan imun kegembiraannya, dengan kegiatan seperti bermain, bernyanyi dan melaksanakan aktifitas anak meningkatkan kebahagiaannya," ujar Satake.
Ia menerangkan, untuk tim trauma healing yang diturunkan dari Polda Sumbar adalah dari SDM dan Biddokkes, bersama dengan tim yang sudah dibentuk dalam memberikan pelajaran serta permainan.
"Mereka akan mobile, titik awal di tempat pengungsian lapangan bola, nanti akan bergeser ke tempat lainnya," terangnya.

Selain itu, petugas akan melakukan patroli keamanan di sepanjang jalan lokasi gempa serta tempat-tempat posko pengungsian masyarakat.
"Di sana (posko) juga ada petugas yang berjaga ," jelas Satake.
Sementara itu, Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas dan instansi masyarakat serta relawan lainnya, melakukan pencarian terhadap korban longsor akibat gempa bumi yang masih hilang.
Lokasi pencarian tersebut berada di Jorong Guguk, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
"Petugas sampai saat ini masih melakukan pencarian korban yang hilang. Diduga tertimbun longsor yang dipicu karena gempa pada Jumat lalu," kata Satake.
Polda Sumbar menurunkan sejumlah personel dari Ditsamapta Polda Sumbar dan Satbrimob Polda Sumbar untuk membantu proses evakuasi korban. Bahkan, anjing pelacak dari unit K-9 juga ikut melakukan pencarian.
"Semoga korban dengan cepat dapat ditemukan," pungkasnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 6,1 di Sumatera Barat menjadi 11 orang per Senin (28/2).
Adapun rincian korban jiwa tersebut, sebanyak lima orang di Kabupaten Pasaman Barat dan enam di Kabupaten Pasaman. Selain itu, data sementara yang berhasil dihimpun meliputi korban luka berat 42 orang, luka ringan 346 orang, hilang empat orang dan warga yang mengungsi kurang lebih mencapai 13 ribu jiwa. (Knu)
Baca Juga:
DPD Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Korban Gempa Sumbar
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa

Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang

Siklon Tropis Bualoi Berpotensi Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Indonesia Timur

Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh

150 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa, 5 Juta di Wilayah Rentan Tsunami

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

Gempa Bumi Terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Getaran Terasa hingga Karawang

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
