Pulihkan Ekonomi, Airlangga Targetkan Rp1000 Triliun Cair Dalam 6 Bulan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Juli 2020
Pulihkan Ekonomi, Airlangga Targetkan Rp1000 Triliun Cair Dalam 6 Bulan

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto. (Foto: ekon.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Stimulus fiskal senilai Rp1.039 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk penanganan dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebagai dampak COVID-19, harus terealisasi hingga akhir 2020.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan dalam 6 bulan ini, anggaran harus bisa terserap at dibelanjakan baik melalui kementerian/lembaga, nonkementerian/lembaga, dan pemerintah daerah.

Sampai saat ini, Presiden Joko Widodo terus menyoroti anggaran karena sejumlah pos anggaran belum terserap maksimal. Apabila anggaran yang disiapkan pemerintah diserap lebih cepat, maka diharapkan roda perekonomian kembali berputar dan menggeliatkan ekonomi masyarakat.

Baca Juga:

Kasus Harian COVID-19 tak Lagi Diumumkan karena Masyarakat Terkesan Cuek

Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan PEN ini mengingatkan pemerintah daerah bisa memanfaatkan fasilitas pinjaman yang disiapkan dalam pos anggaran dalam PEN yan mencapai Rp106,11 triliun.

Dari jumlah itu, sebesar Rp10 triliun di antaranya dialokasikan untuk pinjaman kepada pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.

Selain itu, restrukturisasi kredit UMKM dan korporasi saat ini masih berlanjut diharapkan menggenjot realisasi belanja PEN dengan anggaran yang mencapai Rp123,46 triliun dan pembiayaan korporasi mencapai Rp53,57 triliun.

Ilustrasi aktivitas warga
Ilustrasi aktivitas warga. (Foto: Kanugrahana)

Anggaran lainnya, yang diharapkan bisa terbelanjakan adalah anggaran kesehatan mencapai Rp87,55 triliun, biaya untuk perlindungan sosial Rp203,9 triliun dan insentif usaha mencapai Rp120,16 triliun.

Pemerintah, kata Airlangga, mengutamakan belanja kesehatan untuk penanganan pandemi COVID-19 dengan menggunakan produksi nasional guna menumbuhkan geliat ekonomi dalam negeri.

“Produksi nasional diutamakan agar memberikan multiplier effect kepada masyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa.

Baca Juga:

Operasional Citilink Pindah Ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

#Ekonomi Indonesia #Pemulihan Ekonomi #Satgas COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Penguatan aktivitas industri domestik, peningkatan permintaan negara mitra dagang utama, dan kuatnya daya saing produk ekspor Indonesia menjadi faktor pendorong.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Indonesia
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Konsumsi rumah tangga pada kuartal III tetap solid meski mengalami perlambatan tipis dibandingkan kuartal sebelumnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
 Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Indonesia
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Dari sisi produksi atau lapangan usaha, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi triwulan III dengan andil 1,13 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Indonesia
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
program berupa penguatan hilirisasi dan investasi juga menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Pujian Presiden Prabowo ke Tim Ekonomi dan Menlu Sugiono di Sidang Kabinet, Senang Dengan Capaian Ekonomi
Presiden Prabowo menekankan betapa pentingnya mempertahankan kerja sama tim yang saat ini telah terbangun antarmenteri Kabinet Merah Putih.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 06 Agustus 2025
Pujian Presiden Prabowo ke Tim Ekonomi dan Menlu Sugiono di Sidang Kabinet, Senang Dengan Capaian Ekonomi
Indonesia
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen (y-on-y).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Indonesia
Politikus Demokrat Minta Presiden Prabowo Contoh Program SBY Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Belanja negara semestinya menjadi motor penggerak ekonomi di tengah tekanan global dan lemahnya konsumsi domestik.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 07 Mei 2025
Politikus Demokrat Minta Presiden Prabowo Contoh Program SBY Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
GMNI Desak Pemerintah Kurangi Instabilitas Politik, Fokus ke Perbaikan Ekonomi dan Kurangi Pengangguran
GMNI juga meminta pemerintah menghentikan proses pembuatan dan pengesahan RUU kontroversial. Penghentian pengesahan RUU kontroversial ini selain kurangnya transparansi juga mengganggu stabilitas politik nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
GMNI Desak Pemerintah Kurangi Instabilitas Politik, Fokus ke Perbaikan Ekonomi dan Kurangi Pengangguran
Bagikan