PSI Minta Pemprov DKI Lindungi Anak-anak dari COVID-19
Ilustrasi - Corona virus (ANTARA/Shutterstock)
MerahPutih.com - Jakarta mencatat adanya peningkatan kasus COVID-19 pada anak. Per tanggal 21 Juni kemarin, sebanyak 195 anak usia 0-5 tahun terpapar dan 598 anak usia 6-18 tahun membutuhkan perawatan medis.
Fraksi PSI DPRD DKI mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini, terlebih sejauh ini belum ada vaksinasi yang bisa melindungi bocah.
“Selama ini banyak yang menganggap risiko COVID-19 pada anak-anak rendah. Tapi sekarang kondisi berubah, di Jakarta 1 dari 6 pasien COVID-19 adalah anak-anak,” ujar Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Idris Ahmad di Jakarta, Selasa (22/6).
Baca Juga:
Hadapi Wabah Berbeda dengan Awal Tahun, Anies: Mudah Menular Kepada Anak-Anak
Idris pun meminta Pemprov DKI untuk mengeluarkan kebijakan untuk melarang anak-anak memasuki tempat umum yang berpotensi terjadi kerumunan massa dan risiko terinfeksi seperti tempat wisata, restoran, dan pusat perbelanjaan. Pasalnya, anak-anak belum dapat bertanggung jawab dan melindungi dirinya sendiri.
“Kita harus melindungi hak hidup anak, dengan situasi zona merah di Jakarta saat ini, pergerakan anak-anak di tempat umum harus dibatasi," paparnya.
Menurutnya membatasi ruang gerak anak di tempat umum semata-mata sebagai upaya mencegah penambahan kasus corona pada anak. Apalagi fasilitas kesehatan khusus anak masih terbatas.
Terlebih, saat ini tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas PICU dan NICU khusus anak dan hanya tersisa 21 bed PICU dan 20 bed NICU di Jakarta.
"Anak-anak menjadi semakin rentan karenanya harus menjadi prioritas untuk mendapatkan perlindungan,” jelas Idris.
Baca Juga:
Varian Baru Cepat Menular, Anies Minta Orang Tua Jaga Anak-anak
Untuk mendukung upaya ini, orang tua yang memiliki anak usia 0 - 13 tahun juga harus diberi dispensasi sepenuhnya bekerja di rumah. Penegakan disiplin protokol kesehatan di tempat kerja mutlak harus diterapkan.
"Jangan sampai orang tua yang memang terpaksa harus bekerja di luar rumah, berpotensi membawa virus saat pulang dan bertemu anak," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Kasus Anak Terpapar COVID-19 Meningkat, Anies Tambah RS Rujukan Jadi 106
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI